
Tadabbur Hari Ini

Al-Qur`an untuk Semua
Bukan Hanya
Tetapi “hudan linnas” mencerminkan rasio bahwa sesungguhnya setiap manusia oleh Allah diciptakan memiliki peralatan akal dan kelengkapan kejiwaan untuk bersentuhan dengan Al-Qur`an.

Monopoli Al-Qur`an
Mereka akhirnya bisa menjadi penghalang iman dan ilmu kita. Mereka melakukan atau berposisi memonopoli Allah dari alam kejiwaan kita. Mereka menjadi makelar-makelar atau pengecer-pengecer yang memotong hubungan otentik kita dengan Allah.
Esai

Materialisasi Manusia
Sarasehan yang dihadiri oleh doktor bule itu jelas akan berlangsung hingga pagi. Salah seorang hadirin, yang ternyata adalah mantan mahasiswa studi Islam di sebuah universitas mancanegara bercerita tentang salah seorang dosennya.

Sastra Yang Membebaskan: Sebuah Pengantar
Buku ini disusun tidak dengan berangkat dari teknik pembaganan atau sistematisasi permasalahan, melainkan merupakan rangkuman suatu konteks yang tak berbeda, serta diusahakan antara satu tulisan dengan lainnya memiliki alur.

Irigasi Kesejahteraan
Semakin sering saya memimpikan betapa bahagia rakyat di dunia apabila terdapat satu gelintir saja pemimpin yang bertipe “negarawan-pujangga”.
Cerpen

Padang Kurusetra
Gareng mencuri ayam dikurung tiga bulan, sang senopati makan tiga samudera minyak malah tidur ongkang-ongkang di permadani yang bersambung dari satu bukit ke bukit lain.
Buku Emha
Puisi

Menertawakan Diri Sendiri
Bermakna lebih dari segala ilmu
Ialah menertawakan diri sendiri
Sesudah kegagahan dipacu
Tahu langkah tak sedalam tangis bayi

Tuhan Kukuhkan Pundaknya
tuhan kukuhkan pundaknya, kawanku memanggul dunia ini seluruhnya, apa tak retak ia

Gunung Berapi, Lahar Darah
gunung berapi melelehkan lahar darah, membelah padang-padangku, menjebol jembatan dan tembok-tembokku, melumatkan desa dan perkotaanku, merenggut seluruh bangunan yang berdiri kaku
Tentang Cak Nun

Mengakrabi Tuhan: Sajak-Sajak Religius Emha
H.B. JASSIN pengamat dan kritikus sastra terkemuka Indonesia dalam komentarnya menanggapi perkembangan sastra budaya Islam, menyatakan optimis melihat kecenderungan-kecenderungan baru dalam kepuisian dewasa ini.

40 Tahun Dekolonialisasi Cak Nun
Bila pada tahun 1930-an para cendekiawan mengupayakan dekolonialisasi substantif dan akad politiknya berwujud kemerdekaan 1945, maka tahun 1970-an Cak Nun memulai esai-esai lepasnya dan akad bukunya kemudian terbit pertama kali 1983.
Repertoar

Pohon Bailora
Banyak sekali ekspresi masyarakat, terutama tokoh-tokoh kelas menengahnya, yang kemlinthi, gembagus, seneng pamer; “Saya merakyat! Kami peduli! Kami mengabdi rakyat!” dan banyak sekali umuk-umuk pekok seperti itu.