CakNun.com

Puisi

Doa Terampun-Ampun

Doa Terampun-Ampun

Duh Maha Resi yang mengetahui jumlah kelopak bunga seluruhnya yang telah gugur, yang sedang kembang serta yang baru akan tumbuh, di bumi dan langit
Ampunilah kebodohan kami

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Ia Bermain Cinta

Ia Bermain Cinta

ia bermain cinta
bermain cinta, lewat kau ke ia
ia mengalir, berjalan-jalan di kau
ia bertualang, bernyanyi, menangis

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Abadi Kerinduan

Abadi Kerinduan

Abadi kerinduan
Kepada yang selalu bukan
Nurani sendiri tak terpegang
Tuhan ngumpet di kebisuan

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Tak Lagi

Tak Lagi
Percakapan

Percakapan

Sedang apa, katakanlah
Mulut menggeremang dalam kalimat tak menentu
Mengutuki kasih, yang tak habis ditunggu

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Pandir

Pandir
Tempayan Agung

Tempayan Agung

Satu matahari hanya menyinari satu mili, tetapi jauh dari atas tempayan itu memancar cahaya yang lain, yang tak kutahu sumbernya tapi kupercaya pasti berasal dari lampu kecil di atas istanaNya

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Cahaya Maha Cahaya

Cahaya Maha Cahaya

Hari pertama cahaya maha cahaya
Cahaya maha cahaya tak bisa dikisahkan
Bisa, mungkin. Tapi kita ini dungu
Ilmu kita tingkat serdadu

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Topik