CakNun.com

Puisi

Kau Pandang Aku

Kau Pandang Aku

kau pandang aku batu
kau gempur dengan peluru
padahal aku angin

Dengan Seribu Kali Mati

Dengan Seribu Kali Mati

dengan seribu kali mati
akan terus kukejar namamu yang sejati

kau bilang kau tuhan kau allah
tapi aku tak sekhilaf anak-anak sekolah

Satu Kekasihku

Satu Kekasihku

mati hidup satu kekasihku
takkan kubikin ia cemburu
kurahasiakan dari anak istri
kulindungi dari politik dan kiai

Menderas

Menderas

Menderas di darah
Aku yang lain, yang allah
Menderas, mengalir kepadaku
Seperti aliran sungaiku ke lautnya

Syair Berhala

Syair Berhala

Para sopir sejarah
Memetropolitankan berhala
Dan para pewaris generasi
Menjadi buih-buih kintir

Sajak Tamu Entah Siapa

Sajak Tamu Entah Siapa

Ah, entah kenapa, ingin aku menyembah tamuku yang
mulia. Tapi tidak. Aku punya sesembahan tersendiri. Kukira
cukuplah aku menghormati ala kadarnya saja.