Doa Terampun-Ampun
Duh Maha Resi yang mengetahui jumlah kelopak bunga seluruhnya yang telah gugur, yang sedang kembang serta yang baru akan tumbuh, di bumi dan langit
Ampunilah kebodohan kami
Duh Maha Empu yang mengerti batas terkecil dan batas terbesar dari setiap jiwa dan raga, penjaga yang terahasia dari kenyataan, pemelihara yang paling nyata dari rahasia, seluruhnya di bumi dan langit serta yang tak di keduanya
Ampunilah kekerdilan kami
Duh Maha Guru cakrawala segala kemungkinan dan ketidakmungkinan, wilayah tak berhingga dari segala ketinggian dan keagungan, penggenggam kunci misteri kebenaran dan keadilan, satu-satunya yang sanggup menerangkan cinta dan keindahan
Ampunilah ketidaksabaran kami
Duh Maha Raja yang bertahta tanpa singgasana, yang bersemayam tanpa tempat, yang bernapas tanpa udara, yang berenang tanpa samudera, yang menerangi tanpa cahaya, yang hidup tanpa kehidupan, yang suci dari segala ilmu kandungan ruang dan waktu
Ampunilah keangkuhan kami
Duh Maha Pendekar yang sanggup meremas seluruh tata jagatraya menjadi setetes sunyi, yang mampu meniup kehidupan ini sekarang juga sehingga menjadi tiada, yang dengan seucapan ‘Kun’ bisa membuat segala sesuatu menjadi sia-sia.
Ampunilah kebusukan kami
Duh Maha Kekasih, kalau tak Paduka bangunkan kami dari tidur, kalau Paduka potong seurat nadi kesadaran kami, kalau Paduka hempaskan dan aduk gunung-gunung dan samudera dengan ujung jari Paduka tanpa kami semua Paduka matikan, Duh Maha Kekasih, Duh Maha Kekasih
1988.