Headline

Esai

Sekul dan Uler State

Alhasil terserahlah apa negeri ini sekuler atau tidak, tapi masalah utama bangsa ini memang sekul dan uler. Kecuali bagi sebagian orang yang tidak.

Milikku, Milik dan Ku

Lha, lantas ada suara lain bilang: Tak ada punyamu, tak ada punyaku. Yang punya hanya Tuhan. Milik itu hanya wewenang Tuhan. Ku itu tak ada kecuali Tuhan. Ku lainnya itu pinjaman.

Anak-Anak yang Diyatimkan

Dzu Walayah lenyap dari rumah kediamannya tanpa seorang pun mengerti ke mana dia pergi, terkadang bahkan dalam waktu yang lama sekali....

Kiai Sudun Gugat, Penerbit Grafiti, 1994

Duri Serasa Roti

Mereka harus selalu berkata, terutama kepada orang luar negeri, bahwa makan duri itu enaknya bukan main. Sehingga, pada akhirnya mereka percaya bahwa duri memang enak serasa roti.

Rakyat Tanpa Negara

Penjelasan Pipit sangat sederhana, namun substansial dan fundamental: di dalam konstitusi Indonesia, peran Negara sudah diambil alih oleh Pemerintah hampir sepenuhnya.

Buku Titik Nadir Demokrasi, Emha Ainun Nadjib, Zaituna, 1996.

Korupsi sebagai Kasus Penyakit Jiwa

Korupsi menjadi salah satu “sahabat” sehari-hari kita. Korupsi menjadi salah satu identitas terpenting dari bangsa yang besar ini, bangsa yang selalu merasa besar ini, bangsa yang selalu membesar-besarkan dirinya ini.

Cerpen

Ijasah

Bambang akhirnya menempuh sebuah cara yang militeris: bersama tulisan yang ia kirimkan ke redaksi koran, ia sertakan juga foto-kopi ijasah-ijasah, SMP, SMA, ijasah mengetik, piagam penghargaan kursus jurnalistik dan sebagainya.

Buku Emha

Puisi

Sajak Tamu Entah Siapa

Ah, entah kenapa, ingin aku menyembah tamuku yang
mulia. Tapi tidak. Aku punya sesembahan tersendiri. Kukira
cukuplah aku menghormati ala kadarnya saja.

Sajak Orang Tua Seribu

Yang satu ngajari sembahyang
Lainnya nyuruh edan
Yang satu ngasih kitab Qur’an
Lainnya menyodorkan minuman

Sajak Pohon di Udara

Kita taburkan benih unggul: tumbuh menjadi tiang-tiang listrik,
kawat-kawat telepon,
papan-papan iklan, kaca ribbon dan joglo Spanyol.

Sajak Terompet

Kamu hentakkan orkestra
yang berderak-derak
Saya menyaksikan beribu kepala
bergerak, bergerak

Jakarta

Jakarta meraung
Kehidupan berderak-derak
Jakarta mengaum
Manusia berserak-serak

Bali

Apa pun bisa tuan dan nyonya beli
Mari telanjang bulat dengan alam
Mari copot pakaian
Copot nilai ganti nilai

Tentang Cak Nun

40 Tahun Dekolonialisasi Cak Nun

Bila pada tahun 1930-an para cendekiawan mengupayakan dekolonialisasi substantif dan akad politiknya berwujud kemerdekaan 1945, maka tahun 1970-an Cak Nun memulai esai-esai lepasnya dan akad bukunya kemudian terbit pertama kali 1983.

Qori’ Kepahitan

Kuat dalam berprinsip, tahan menghadapi cobaan hidup sepahit-pahitnya. Takut hanya kepada Allah dan hanya mengharap Ridha Allah, luas pergaulan tanpa pilih-pilih, khususnya para duafa.

Repertoar

Pohon Bailora

Banyak sekali ekspresi masyarakat, terutama tokoh-tokoh kelas menengahnya, yang kemlinthi, gembagus, seneng pamer; “Saya merakyat! Kami peduli! Kami mengabdi rakyat!” dan banyak sekali umuk-umuk pekok seperti itu.

Foto

Video