
Satu Kekasihku
mati hidup satu kekasihku
takkan kubikin ia cemburu
kurahasiakan dari anak istri
kulindungi dari politik dan kiai
mati hidup satu kekasihku
takkan kubikin ia cemburu
kurahasiakan dari anak istri
kulindungi dari politik dan kiai
Tetapi “hudan linnas” mencerminkan rasio bahwa sesungguhnya setiap manusia oleh Allah diciptakan memiliki peralatan akal dan kelengkapan kejiwaan untuk bersentuhan dengan Al-Qur`an.
Mereka akhirnya bisa menjadi penghalang iman dan ilmu kita. Mereka melakukan atau berposisi memonopoli Allah dari alam kejiwaan kita. Mereka menjadi makelar-makelar atau pengecer-pengecer yang memotong hubungan otentik kita dengan Allah.
Dalam masyarakat, keberadaan ghibah dan ngrasani tentang orang lain telah menjadi fenomena umum.
Kadang-kadang, tindakan bijaksana adalah dengan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri dari kemungkinan bahaya lebih lanjut. Pengampunan bukan berarti memberikan izin kepada orang lain untuk terus merugikan kita.
Saya menyaksikan dalam pertemuan itu, Evan lebih banyak menceritakan perjalanan spiritualnya, dan bukan tentang sepakbola seperti yang saya duga sebelumnya.
Gareng mencuri ayam dikurung tiga bulan, sang senopati makan tiga samudera minyak malah tidur ongkang-ongkang di permadani yang bersambung dari satu bukit ke bukit lain.
sayang, kenapa harus membelah diri
kalau sampai begini sakit
untuk menyatu kembali
Apakah yang paling banyak harus kupersembahkan kepada orang lain, dan apakah yang paling sedikit boleh kuminta darinya?
Allah mengumandangkan bait-bait cintaNya yang pedih kepada hamba-hambaNya yang berilmu yang menempati singgasana dan memimpin dunia
Bila pada tahun 1930-an para cendekiawan mengupayakan dekolonialisasi substantif dan akad politiknya berwujud kemerdekaan 1945, maka tahun 1970-an Cak Nun memulai esai-esai lepasnya dan akad bukunya kemudian terbit pertama kali 1983.
Kuat dalam berprinsip, tahan menghadapi cobaan hidup sepahit-pahitnya. Takut hanya kepada Allah dan hanya mengharap Ridha Allah, luas pergaulan tanpa pilih-pilih, khususnya para duafa.
Banyak sekali ekspresi masyarakat, terutama tokoh-tokoh kelas menengahnya, yang kemlinthi, gembagus, seneng pamer; “Saya merakyat! Kami peduli! Kami mengabdi rakyat!” dan banyak sekali umuk-umuk pekok seperti itu.