
Fuad-Ubnu Abi Fuad
Kalau sejak zaman Orde Baru ada jargon “hidup sederhana”, maka Cak Fuadlah yang duduk di shaf pertama kesederhanaan hidup.
Kalau sejak zaman Orde Baru ada jargon “hidup sederhana”, maka Cak Fuadlah yang duduk di shaf pertama kesederhanaan hidup.
Aku melihat mendadak di langit muncul makhluk aneh yang amat besar, membawa terompet yang juga amat besar ukurannya, mengumandangkan suara ke segala penjuru bahwa Tuhan telah menutup pintu-Nya!
Penjelasan Pipit sangat sederhana, namun substansial dan fundamental: di dalam konstitusi Indonesia, peran Negara sudah diambil alih oleh Pemerintah hampir sepenuhnya.
Korupsi menjadi salah satu “sahabat” sehari-hari kita. Korupsi menjadi salah satu identitas terpenting dari bangsa yang besar ini, bangsa yang selalu merasa besar ini, bangsa yang selalu membesar-besarkan dirinya ini.
Kalau baca puisinya kepanjangan, hadirin teriak “Gedawan! Gedawan!”, dan satu oknum menyambung “Gedawan Mohamad”, serta lainnya “Gedawan Solo”! dan “Gedawan Durna”!
Jelasnya, apakah yang memperingatkan pasar akan terbakar adalah orang yang memang akan membakar pasar ketika situasi sudah tiba pada keharusan untuk itu?
Selalu ada gejala transparan dalam keberlangsungan sejarah....
Anak-anakku, kita hidup tidak tergantung mereka. Kitalah yang paling tahu soal-soal kita sendiri. Selebihnya yang perlu kita pegang hanyalah kesadaran kita tentang kebenaran.
Dengan musik yang sederhana dari gitarmu
Aku merasa ditimang timang
Oleh sebuah tangan gaib
Yang melemparkanku ke ruang hampa
Kekagumanku kepada Tuhan
Membuat aku takut pada matamu
Apakah engkau sendiri mengerti, kekasihku
Apa gerangan yang memancar dari matamu itu?
Selalu saja aku
Menghubungkan apa-apa dengan Tuhanku
Barangkali karena rindu
Yang tak tertahankan kepada-Mu
Pemihakannya pada wong cilik menempatkan dia pada posisi selalu diawasi. Apalagi ketika Soeharto masih berkuasa. Tapi semakin diawasi dan ditekan, semakin produktif, karyanya banyak dan bermutu.
Sebagai suatu institusi, Ainun jauh lebih berarti dibanding ribuan bahkan laksaan lulusan dunia sekolahan. Dengan berandai-andai, kalau Ainun tidak berhenti sekolah, apakah yang terjadi?
Banyak sekali ekspresi masyarakat, terutama tokoh-tokoh kelas menengahnya, yang kemlinthi, gembagus, seneng pamer; “Saya merakyat! Kami peduli! Kami mengabdi rakyat!” dan banyak sekali umuk-umuk pekok seperti itu.