CakNun.com

Kekasih, Dengar, Dengar

Cahaya Maha Cahaya: Kumpulan Sajak, 1991
Emha Ainun Nadjib
Dibaca < 1

Kekasih, dengar, dengar cemasku, sehabis puas mencapai, sehabis makan minum hari, sehabis senggama nyeri, sehabis mengaji, selalu tersisa sepi

Kekasih, beribu tahun meringkus ruang, mengembarai waktu, menguntiti ilmu, bersujud gemetar, memanggang diri di sepenuh rahasia

Selalu, kekasih, selalu saja akhirnya tersisa sepi di wilayah asing jiwaku, di tak terbatas semesta, sunyi hampa, menusuk-nusuk dari kedalaman sukma

Semacam derita yang kekal, derita yang kekal, kau pasang di urat-urat, sampai menggeletar, kau pendam di jantung, mengetuk, menghantam, menghunjam

Akan engkau jelaskankah sesekali, kekasih? Derita menghidupi kehidupan, derita yang senantiasa minta di sertakan, sunyi ucapan, gagu tindakan

Derita yang pendiam, bagai seonggok tubuh meringkuk di pojok sepi kamar batinku, derita menatapku tanpa berkedip, selamanya, kekasih, tanpa berkedip

1986

Lainnya

Serasa Allah

Serasa Allah

terima sajalah, junjunganku
hamba yang bodoh dan dungu
sebab jika pintu tak kau buka
hendak cari tuhan ke mana

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun NadjibEmha Ainun Nadjib

Menderas

Dibaca < 1 menit
Menderas
Emha Ainun NadjibEmha Ainun Nadjib

31

31
Emha Ainun NadjibEmha Ainun Nadjib

26

26
80

80

Tuhanku
kutahu dengan tangan, kugenggam percik lautan
kutahu dengan rasa, kubaca ombaknya
tapi menerka ...

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun NadjibEmha Ainun Nadjib

3

3
Emha Ainun NadjibEmha Ainun Nadjib

Terbaring

Dibaca < 1 menit
Terbaring

Topik