Menjelang Keabadian
betapa lebat hutan
menjelang keabadian
rimbaraya kegelapan, pepohonan menghadang, sulur-sulur menghisap darah, tanah-tanah becek, ranjau duri beracun, bayangan demi bayangan menjebak, suara nyanyian membawa kami ke pengasingan
betapa berat, wahai betapa bosan untuk terus bermusuhan, membenar-benarkan peperangan, mengairi sawah prasangka, mengurusi maniak kalah menang, kawan lawan, sukses dan kegagalan
kujaga ubun-ubun, kunyalakan jiwa ngungun, sunyi riuh rendah, hari malam tanpa istirah, perih bagai tak lagi, pingsan dalam sadar diri, mati berulangkali
betapa lebat hutan, o betapa lebat hutan
menjelang keabadian
1986.