CakNun.com

Covid-19 dan Amal Saleh

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Wabah Covid-19 di seluruh dunia, terbukti memberi akibat serius, menghancurkan, mematikan, sekurang-kurangnya mempengaruhi kadar pendapatan atau penghidupan atau perekonomian di semua strata kehidupan manusia. Perusahaan-perusahaan besar tingkat internasional hingga usaha-usaha rakyat kecil, semua mengalami pemerosotan atau keterpurukan oleh mewabahnya Covid-19.

Semua manusia penghuni Bumi dituntut untuk berpikir lebih keras, berupaya lebih jeli, beramal saleh lebih kreatif. Beramal artinya bekerja keras menghidupi dirinya di dunia. Tambahan kata “saleh” menggambarkan bahwa manusia bekerja keras di dunia dalam kaitannya dengan peran Tuhan yang menciptakan semua manusia dan alam semesta. Manusia beramal saleh berarti mendayagunakan tubuhnya, pikiran, dan hatinya dengan landasan bersyukur kepada Penciptanya. Landasan tanggung jawab kepada Tuhan yang menganugerahinya semua fasilitas untuk hidup. Serta landasan memenuhi nalar atau “rasio kesalehan” berdasarkan teorema Tuhan atas semua ciptaan-Nya.

Maka ada Covid-19 atau tidak, setiap manusia tidak punya kemungkinan lain kecuali bertanggung jawab kepada Tuhan dengan tidak berhenti beramal saleh, bekerja keras, kreatif dan tajam mencari peluang, apalagi manusia punya backing kepercayaan bahwa Tuhan menjamin rezeki semua ciptaan-Nya, meskipun nyamuk atau ulat yang melata.

Lainnya

Sedulur Tani

Sedulur Tani

Pada zaman yang lalu jika usai panen, sedulur tani dapat membeli sekian gram emas, namun sekarang justru tak ada segram pun emas yang mampu dibeli — sebaliknya malah emas yang ada justru tergadaikan untuk membeli benih, pupuk, dan pestisida.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo

Topik