Bertemu Maiyah di Atas Laut
Sebelum tahun 2015 Maiyah adalah nama asing dari diriku. Walaupun aku sendiri telah mendengar nama besar Emha Ainun Nadjib atau yang kini akrab dipanggil Mbah Nun sejak SMP sekitar tahun 2006. Meski begitu aku tak benar-benar tahu apa yang beliau lakukan. Tahun 2015 bulan Januari aku terbang ke Mauritius untuk bekerja di kapal pesiar berbendera Italia dengan membawa 4 buku beliau. “Markesot Bertutur Lagi”, “Indonesia Bagian Dari Desa Saya”, “Demokrasi La-Roiba Fiih”, dan “Gelandangan di Kampung Sendiri” merupakan keempat judul yang kubawa saat berlayar.
Keempat buku tersebut kukhatamkan di atas besi terapung sembari menyambangi berbagai negara di Afrika, Eropa, dan Timur Tengah. Setiap buku beliau terdapat catatan kecil pada lembar sampul bagian akhir yang menjelaskan aktivitasnya yang aktif hingga sekarang. Nama Maiyah kukenal dari bukunya, lalu aku mengulik medsos untuk cari tahu lebih banyak soal Maiyah dan ternyata di Purwokerto tempatku tinggal ada kegiatan Lingkar Maiyah bernama Juguran Syafaat. Setelah pulang, aku coba melingkar dan bertahan hingga saat ini.