CakNun.com

Gambang Syafaat Milad Ke-24 Bersama KiaiKanjeng

Gambang Syafaatku
Gambang Syafaatmu
Gambang Syafaat kita

Engkau dan kalian semua
telah merawat dengan hati
Engkau basuh dengan kejernihan
Engkau jaga dengan kewaspadaan
Engkau tata dengan kebersamaan

Ada luka dan gesekan
Ada cemburu dan lirik mata
Tapi ada juga cinta dan rindu

Gambang Syafaat telah menjaga
Menjaga kemanusiaan
Menjaga rindu
Menjaga cemburu
Dan Menjaga kebersamaan manusia.

Selamat Ulang Tahun Gambang

Dok. Gambang Syafaat

Pembacaan puisi oleh Pakde Joko Kamto sungguh menggugah forum, karena berasal dari daya puisi itu sendiri juga dari alunan musik KiaiKanjeng yang mengiringi. Tidak heran bahwa KiaiKanjeng selalu menjadi magnet yang menarik para jamaah Maiyah untuk kembali hadir sekaligus bersilaturahmi. Malam itu, KiaiKanjeng hadir full perform selama 1,5 setengah jam dengan menghadirkan deretan nomor lagu dan shalawat untuk turut merayakan milad ke-24 KiaiKanjeng.

Sesi sinau bareng bersama Mas Sabrang MDP dimulai pukul sebelas malam. Barangkali malam sudah terbilang agak larut, tetapi semangat jamaah Maiyah yang hadir tak sedikit pun tampak susut. Beberapa bahkan mulai merangsek mendekat ke panggung ketika Mas Sabrang bergabung ke dalam forum dengan didampingi juga oleh Pak Ilyas, Pakde Mustofa, Habib Anis, dan Gus Aniq. Sebelum itu, Kang Hadjir dan Mas Ihfan yang bertindak sebagai moderator sudah membuka kesempatan bagi jamaah yang ingin bertanya.

Muncul beberapa pertanyaan, salah satunya adalah: “bagaimana cara merawat asa terhadap pemimpin di tengah situasi Pemilu yang terjadi saat ini?” Mas Sabrang mengingatkan para jamaah yang hadir, yang juga adalah warga negara Indonesia, untuk tidak berputus asa di tengah situasi Pemilu seperti saat ini. Sebagai calon pemilih, setiap orang diharapkan untuk tetap bertanggung jawab pada perannya sebagai warga negara. Calon pemilih perlu kritis dan punya kriteria terkait pemimpin semacam apa yang mereka harapkan. Memilih pemimpin tidak semestinya dilakukan dengan cara seperti judi. Golput itu hal buruk di mata demokrasi, tetapi judi jelas-jelas hal buruk di mata Allah.

Dok. Gambang Syafaat

Secara bergantian, Mas Sabrang MDP, Pakde Mustofa, dan Habib Anis mengelaborasi tema dan menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh para jamaah. Pakde Mustofa menambah spesial acara di malam milad, beliau datang dari Lampung, dengan antusias berusaha menyempatkan waktunya untuk turut serta dalam perayaan milad ini. Beliau menghadiri milad ini dengan kegembiraan dan ikut berbagi kebahagiaan bersama semua orang yang hadir.

Sesi sinau bareng berlangsung khidmat dan gayeng. Bahkan sampai tak terasa malam telah melewati puncaknya dan tanggal telah berganti. Pada pukul satu malam, perayaan milad Gambang Syafaat ke-24 tahun ditutup dengan bersama-sama menyenandungkan Shohibu Baity sembari diiringi alunan musik KiaiKanjeng dan doa penutup yang dipimpin oleh Pakde Mustofa.

Sepanjang acara, langit memang tampak mendung, tetapi sepanjang acara pula, tetes hujan tak sekali pun jatuh. Namun pada pungkasan acara penuh kegembiraan ini, gerimis justru mulai turun dari langit. Tetapi hal itu tidak menghalangi para jamaah untuk tetap berdiri dan bersama-sama menuntaskan doa serta acara. Gerimis yang membasahi penutup rangkaian acara perayaan milad Gambang Syafaat ke-24 seakan-akan menjadi bukti bahwa asa yang telah dirawat sepanjang malam ini akan terus bertunas, tumbuh, dan berkembang di dalam seluruh diri jamaah Maiyah yang hadir.

(Diyah Setiawati/Redaksi Gambang Syafaat)

Lainnya

Wedi Menang, Ojok Dadi Persebaya

Wedi Menang, Ojok Dadi Persebaya

Rek, bengok-bengok bareng aku yo,” pinta Cak Nun di depan limapuluhan ribu orang di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu malam, 11 Januari 2020.