CakNun.com

Kemandirian Ekonomi Muhammad Saw

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Waktu baca ± 1 menit

Pada usia 12 tahun, Muhammad telah diajak oleh pamannya Abu Thalib melakukan perjalanan dagang ke Syiria. Setelah beranjak dewasa, Muhammad dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses dan hidup berkecukupan. Tapi Muhammad menjalankan praktik perdagangan yang sehat, bersih dari kecurangan dan tipu daya, melakukan pembayaran tepat waktu, baik kepada mitra dagang maupun karyawannya.

Muhammad juga pernah menegur Abu Jahal karena perilakunya mengambil paksa hak pedagang kecil. Karena segan kepada Muhammad, Abu Jahal pun mengembalikannya kepada yang berhak. Selain berdagang di dalam kota Mekah, Muhammad sebelum berkeluarga juga tercatat telah melakukan enam kali perjalanan dagang ke luar kota, yaitu dua kali ke Jorash (Taman), dua kali ke Habasyah (Ethiopia), dan dua kali ke Syiria.

Sebagian dari perjalanan itu disponsori oleh Khadijah. Setelah takdir mempertemukan Muhammad dan Khadijah sebagai suami-istri, Muhammad tidak mau mengandalkan harta kekayaan istrinya. Muhammad melanjutkan usaha dagangnya dengan model kemitraan bersama Khadijah. Beberapa kali perjalanan dagang Muhammad ke luar kota yang tercatat antara lain ke Bahrain dan Irak, di samping Syiria, Taman, dan Habasyah.

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Marja' Maiyah. Penulis buku, Pengajar Bahasa Arab, dan Pengurus IMLA. Anggota Dewan Pembina King Abdullah bin Abdul Aziz International Center Saudi Arabia.
Bagikan:

Lainnya

Sedulur Tani

Sedulur Tani

Pada zaman yang lalu jika usai panen, sedulur tani dapat membeli sekian gram emas, namun sekarang justru tak ada segram pun emas yang mampu dibeli — sebaliknya malah emas yang ada justru tergadaikan untuk membeli benih, pupuk, dan pestisida.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo

Topik