Kecukupan Harta Muhammad Saw
Muhammad Saw memang dilahirkan sebagai anak yatim yang tidak memperoleh warisan harta dari orangtuanya. Tapi Allah menghadirkan pengasuh-pengasuh yang memberikan kasih sayang kepadanya, yaitu kakeknya Abdul Muthalib dan pamannya Abu Thalib. Kemudian Allah memberinya kecukupan harta dari keberhasilannya dalam melakukan perdagangan, di dalam kota Mekah dan di luarnya sampai ke daerah Syam dan Yaman.
Juga tidak benar apa yang tertulis dalam Ensiclopedia Britanica yang menggambarkan Muhammad sebagai pemilik toko kecil di kota Mekah.
Sejarah justru mencatat bahwa Muhammad memiliki gudang tempat penyimpanan stok barang sebelum dilakukan transaksi dengan para pedagang.
Secara historis tidak ada bukti yang menyatakan bahwa Muhammad fakir atau miskin. Hal ini diperkuat dengan ungkapan Khadijah ketika memberikan penguatan moral kepada Muhammad pada saat menerima wahyu pertama. Dikatakannya, “Demi Allah, Tuhan tidak akan pernah mengecewakanmu. Engkau suka menolong kaum lemah dan kaum papa, memberi orang yang tak punya, dan selalu membantu orang yang tertimpa bencana”.
Kalau Muhammad Saw fakir-miskin dan hanya mengandalkan harta istrinya, pasti tidak akan keluar ungkapan seperti itu dari Khadijah.