PAK ZACHARAEL :
Bukan revolusi fisik. Bukan gerakan massal yang menyangkut perubahan kekuasaan Negara. Ini revolusi internal. Revolusi diri. Pemimpin Nusantara pernah melontarkan missi yang disebut Revolusi Mental. Tetapi belum pernah dilaksanakan. Bahkan belum pernah dipahami, apalagi disebarkan pemahamannya kepada rakyat.
Saya lahir 1 Oktober 1978. Pernah di SMKI Jurusan Teater. Sejak tahun 2018 sudah sering mendukung pementasan produksi Rumah Maiyah Emha Ainun Nadjib di Kadipiro, yakni pementasan Lakon Kelahiran, Sengkuni 2019, Sunan Sableng & Paduka Petruk dan kali ini Drama MLUNGSUNGI.
Bagi saya ini bak buluh perindu, setelah absen karena pandemi. Rasanya benar-benar larut mlungsungi, ber-RERIYUNGAN bareng tokoh-tokoh dan senior teater Jogja. Keseharian hidup ini terasa berwarna kembali, antara pekerjaan pembuat roti dan berkesenian. Sungguh merupakan paduan seni yang luar biasa. Bagaimana diri ini tertantang untuk semaksimal mungkin menyuguhkan yang terlezat, terempuk, dan bergizi dalam berteater maupun di dapur roti. Semoga saya benar-benar mampu menyerap hawa MLUNGSUNGI yang membawa kebaikan bagi kita semuanya. Salam RERIYUNGAN.
Ike Lestari, memerankan salah satu rombongan Lalu-Lalang.
Seperti sudah dikabarkan sebelumnya, pagelaran teater rakyat berjudul “WaliRaja RajaWali” salah satunya merupakan persembahan menyikapi pemilihan umum yang akan diselenggarakan dua tahun lagi.
