CakNun.com

Totalitas Gladi Resik WaliRaja RajaWali Surabaya

Waktu baca ± 2 menit

Tadi malam (22/09), tepat pukul 20.00 WIB para pemain Teater Perdikan, KiaiKanjeng, dan Komunitas Lima Gunung memulai gladi resik di area Tugu Pahlawan Surabaya. Kalender yang telah menunjukkan H-1 membuat gladi resik ini sebagai satu-satunya konsolidasi “akbar” antar para pemain, tim sound, tim lighting, panitia, dan para pendukung acara lainnya.

Foto: Adin (Dok. Progress)

Para pemain sendiri telah hadir secara bertahap di area Tugu Pahlawan sejak bakda Maghrib. Teater Perdikan dan Komunitas Lima Gunung terlebih dahulu baru kemudian KiaiKanjeng. Teman-teman panitia yang sejak semalam telah standby di lokasi langsung menyiapkan segala sesuatunya. Mbah Nun sebagai penulis naskah RajaWali WaliRaja mencermati dan memberikan masukan-masukan kepada sutradara. Cak Zakki dan teman-teman Progress juga turut membersamai jalannya gladi resik.

Pak Jujuk Prabowo sebagai sutradara memimpin langsung prosesi gladi resik. Secara sangat serius, total, dan fokus, Pak Jujuk meminta dimainkan bagian-bagian utama dalam pementasan ini. Setiap ada hal yang kurang pas, beliau dengan tegas langsung meng-cut adegan dan meminta agar adegan diulang.

Foto: Adin (Dok. Progress)

Gladi resik dimulai dari Maulana Iradat (Joko Kamto) yang memerankan beberapa adegan. Dilanjut dengan Ibu Pertiwi (RAy. Sitoresmi Prabuningrat) yang berdialog dengan Maulana Iradat. Eyang Sabdo (Novi Budianto), Eyang Noyo (Puji Widodo), dan Walianom (Margono W) berturut-turut mendapatkan porsinya masing-masing untuk ber-gladi resik.

Komunitas Lima Gunung yang diampu Pak Tanto Mendut memainkan beberapa tarian dengan kuda lumpingnya. Komunitas Lima Gunung secara khusus diminta Mbah Nun untuk memberikan karakter dan ekspresi Nusantara dalam pagelaran WaliRaja RajaWali Surabaya ini melalui tari dan gerak. Dilibatkannya Komunitas Lima Gunung merupakan salah satu perkembangan setelah WaliRaja RajaWali dipentaskan di Jakarta bulan lalu.

Foto: Adin (Dok. Progress)

Pak Rajeg (Eko Winardi) dan Mas Mambang (Patah Ansori) tak ketinggalan diminta sutradara untuk melangsungkan beberapa adegan dan dialog terutama kepada para Rakyat yang diperankan oleh Nurdi, Hanif, Bilqis, Taufiq, dan Bagus. Gladi resik diakhiri pada pukul 23.22 WIB.

Sampai ketemu nanti malam di Tugu Pahlawan. (Bangbang Wetan/Fajar Wahyoko)

Lainnya

Teruslah Bersinar, Bangbang Wetan

Teruslah Bersinar, Bangbang Wetan

Pada beberapa momen, Bangbang Wetan dan Kenduri Cinta secara komunitas adalah 2 kubu yang sering bersinggungan.

Fahmi Agustian
Fahmi Agustian

Topik