CakNun.com

Drama Mlungsungi #17

Penyelenggaraan pementasan MLUNGSUNGI akhir Maret 2022 ini tidak menggantungkan pendanaannya pada pemerintah, sponsor, atau lembaga lain, melainkan diupayakan secara mandiri oleh Rumah Maiyah Kadipiro.

Ini sama seperti pementasan-pementasan terdahulu seperti “Tikungan Iblis”, “Nabi Darurat Rasul Adhoc”, dan “Sengkuni2019” yang penyelenggaraannya full mandiri.

Dalam pementasan MLUNGSUNGI kali ini prinsip kemandirian ini ternyata mendapat apresiasi dan notice tersendiri terutama bagi para pemain yang baru kali ini ikut mementaskan naskah Cak Nun sehingga prinsip kemandirian ini menjadi nilai lebih dan semangat tersendiri.

Lainnya

Drama Mlungsungi #15

Drama Mlungsungi #15

Mas Untung Basuki lahir pada 12 Maret 1949. Beliau adalah satu dari empat sutradara pementasan naskah MLUNGSUNGI. Beliau menempuh perjalanan hidup dalam dunia kesenian, dengan terlibat sebagai pemain atau aktor di Bengkel Teater WS Rendra sejak tahun 70-an dan kemudian juga aktif di Sanggar Bambu Yogyakarta. Namun, latar belakang pendidikannya tingkat menengah dan kuliah sendiri adalah seni rupa dan seni lukis (Sekolah Seni Rupa Indonesia Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia).

Dan, di luar sebagai pemain teater, serta pengalaman pendidikannya dalam seni rupa, Mas Untung Basuki juga suka menggarap lagu. Salah satu lagu karyanya yang boleh dikata menjadi salah satu ikon dia berjudul Lepas-Lepas. Setiap kali berkesempatan hadir di acara-acara Cak Nun, seperti Mocopat Syafaat, Mas Untung diminta membawakan lagu ini. Termasuk saat acara Reriyungan Dulur-Konco-Lawasan di Rumah Maiyah 21 November 2021 itu. Gaya menyanyikannya pun khas: sembari memetik gitar dan meniup harmonika.

Dalam pementasan naskah Cak Nun, Mas Untung pernah terlibat sebagai pemain pada pentas Tikungan Iblis (2008). Kini dalam Naskah MLUNGSUNGI, Mas Untung Basuki mendapat kepercayaan menjadi salah satu sutradara bersama Mas Jujuk Prabowo, Mas Fajar Suharno, dan Mas Meritz Hindra.

Drama Mlungsungi #10

Drama Mlungsungi #10

Naskah drama MLUNGSUNGI dari segala sisi kesusastraan maupun sebagai repertoar teater sangat berbeda secara mencolok dibanding naskah teater apapun dari dalam maupun luar negeri.