CakNun.com

Quo Vadis Pembangunan?

Toto Rahardjo
Waktu baca ± 1 menit

Pada era 70-an pertarungan pemikiran seputar etika lingkungan hidup meruncing karena waktu itu eksploitasi alam makin mencemaskan. Pertarungan pemikiran berarti pertarungan gagasan. Salah satu pemikir besar yang ikut ambil bagian adalah E. F. Schumacher, penulis buku Small is Beautiful. Sebagai ekonom Inggris, ia punya keprihatinan besar terhadap keangkuhan kapitalisme dan keserampangan developmentalisme. Bukunya itu menjawab hal tersebut.

Kampanye globalisasi diserukan, pembangunan digalakkan. Indonesia sebagai “negara ketiga” menjadi objek. Di balik itu tersirat eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Walaupun pemikiran Schumacher terbilang jadul, gagasannya itu masih relevan diperbincangkan hari ini. Masa pandemi sekarang ini menunjukkan kembali kekhawatiran yang relatif sama sebagaimana waktu itu. Terutama ketegangan antara orang yang mempunyai gagasan perbaikan versus orang yang motifnya mengeksploitasi.

Toto Rahardjo
Pendiri Komunitas KiaiKanjeng, Pendiri Akademi Kebudayaan Yogyakarta. Bersama Ibu Wahya, istrinya, mendirikan dan sekaligus mengelola Laboratorium Pendidikan Dasar “Sanggar Anak Alam” di Nitiprayan, Yogyakarta
Bagikan:

Lainnya

Sedulur Tani

Sedulur Tani

Pada zaman yang lalu jika usai panen, sedulur tani dapat membeli sekian gram emas, namun sekarang justru tak ada segram pun emas yang mampu dibeli — sebaliknya malah emas yang ada justru tergadaikan untuk membeli benih, pupuk, dan pestisida.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo

Topik