CakNun.com

Padhangmbulan di Seberang Kerinduan

Achmad Saifullah Syahid
Waktu baca ± 1 menit
Foto: Hariyadi (Dok. Padhangmbulan)

Pengajian Padhangmbulan terus berjalan. Malam ini, Kamis, 31 Agustus 2023, pukul 20.00 WIB kita akan kembali bertemu di desa Mentoro Sumobito Jombang. Pakdhe KiaiKanjeng turut hadir bersama kita menuntaskan kangen di “Di Seberang Kerinduan.”

Wahai engkau yang sejatimu adalah cahaya
Mohon jangan pernah tidak menemaniku berjalan
Menempuh semesta raya yang tak ada tepiannya

Kita diseret-seret menjadi segumpal materi. Di pasar, sekolah, kantor, jalan hingga di rumah ibadah kita adalah segumpal daging. Dikemas menjadi satu kardus kepentingan yang dipasok untuk bahan baku industrialisme.

Humanisasi yang berakar pada materialisme pada akhirnya menyingkirkan Tuhan sebagai Pemilik Kehidupan. Kebebasan berkehendak dan berbuat mutlak milik manusia. Tuhan tidak lebih dari instrumen subjektif yang dikhayalkan sesuai imaji kerakusan manusia.

Di tengah kehidupan yang chaos akibat humanisasi yang mengabdi pada industrialisme manusia bukan hanya kehilangan dirinya. Ia terpelosok ke dalam jurang asfala safilin. Harkat kemanusiaan pecah berserakan menjadi onderdil yang berkeping-keping.

Sepanjang hidup kudengar nama Tuhan
Namun belum pernah aku benar-benar menemukan
Hanya sebatas deretan huruf, kata, dan khayalan

Demikianlah, kita bukan hanya kehilangan pengenalan terhadap Tuhan. Kita diam-diam menggerutu, “Katanya Rohman Rohim…!” Namun, kendati berkeping-keping pecah harkat martabat kita, “Setiap siang dan malam Ia tak pernah tak kurasakan. Selalu sangat hadir pada setiap kehadiran.”

Pengajian Padhangmbulan malam ini merasakan begitu dekat Ia, “namun alangkah jauh Ia, nun di seberang kerinduan.”

Lainnya

Sinau Ma’rifat Kesehatan

Sinau Ma’rifat Kesehatan

“Selalu gembira dan gembira. Kita gembira karena dan di dalam Allah,” kalimat Mbah Nun malam hari ini sangat jelas terdengar dengan makna yang penuh utuh.

Muhammad Zuriat Fadil
M.Z. Fadil

Topik