Cerah. Bismillah.
Tumbuhnya kesadaran karena kejernihan/Bangkitnya kekuatan karena kebersamaan/Orang-orang berkumpul/bergandengan tangan/Lahirlah-lahirlah/lahir kembali/.
Penggalan syair Mbah Nun yang didendangkan oleh Franky Sahilatua tiba-tiba menghampiri telinga saya.
Bermakna apa. Saya nggak tahu. Spontan ikut saja rengeng-rengeng menyanyikan lagu itu.
Notifikasi Whatsapp muncul:
Sugeng siang, nyuwun tulung matur kagem Yth Cak Nun menopo kerso dipun suwunaken Pengestu ugi Doa
Penyembuhan.
Amargi ingkang dipun suwuni doa.
Nuwun sewu Priyayi Katolik.
ROMO EMANUEL
DJOKO MURSODO TUNGGUL WULUNG.
ADJRIH MBOTEN KERSO
Saya jawab singkat: Iya tidak masalah. Doa dan niat baik dari manapun adalah energi.
Siang ini, ada rezeki datang. Syeikh Mustofa Mas’ud Haqqani hadir menjenguk Mbah Nun. Kami berbincang lama. Saling menanyakan kabar dan keadaan. Alhamdulillah di ujung pertemuan, beliau memimpin doa. Amin Amin kami membangkitkan kekuatan karena kebersamaan — seperti nyanyian Franky Sahilatua tadi.
Kemarin, saya nulis tentang kabar Mbah Nun dengan judul: Netizen bertanya. Hari ini mulai pagi judul itu nyata: berpuluh-puluh orang Whatsapp dan telepon saya. Bertanya keadaan Mbah Nun. Dan menanyakan berita yang beredar.
Saya jawab singkat. Masih sama seperti kemarin: Cerah. Bismillah.
Yogyakarta, 26 Juli 2023