CakNun.com

Kalkulasi Pejalan Kehidupan

Toto Rahardjo
Waktu baca ± 1 menit

Semakin hari semakin dekat Covid-19 di lingkungan kita — orang-orang terdekat kita terpapar Covid-19, hingga mengalami penderitaan sakit, bahkan meninggal dunia. Apa yang harus dilakukan orang seperti kita yang selalu berikhtiar memahami bagaimana virus itu bekerja serta penyebarannya?

Terpapar Covid-19 bagaikan main gaple dengan berbagai jenis kartu di tangan. Kita tidak tahu dan tentu selalu khawatir dengan apa yang hendak datang, namun tak tahu akan datang dari arah mana. Sangat mungkin kejadian akan menimpa walaupun kita sudah cegah tangkal, tapi sampai juga. Situasi yang tidak menyenangkan di masa yang akan datang inilah yang perlu dibayangkan terjadinya, dan dihitung cara bagaimana bisa terjadi.

Inilah hakikat dari yang disebut risiko. Secara umum, kebudayaan kita belum memiliki kelengkapan dan kecakapan yang memadai untuk bisa dan biasa mengimajinasikan, mengkalkulasi, dan mengamati risiko. Zaman Pandemi Covid-19 ini sangat tepat jika kita sebagai pejalan kehidupan untuk belajar mendalami serta mengasah kemampuan menghitung risiko — upaya kita mengantisipasi risiko itu dan menghadapinya bila kelak datang juga.

Toto Rahardjo
Pendiri Komunitas KiaiKanjeng, Pendiri Akademi Kebudayaan Yogyakarta. Bersama Ibu Wahya, istrinya, mendirikan dan sekaligus mengelola Laboratorium Pendidikan Dasar “Sanggar Anak Alam” di Nitiprayan, Yogyakarta
Bagikan:

Lainnya

Ilusi dan Relevansi dalam Pengetahuan

Ilusi dan Relevansi dalam Pengetahuan

Kita berada dalam periode sejarah besar — reformasi pertama terjadi awal abad ke-19 ketika universitas memperkenalkan disiplin ilmu pengetahuan (saintifik).

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo
Muhammad Nursamad Kamba
M.N. Kamba

Pasrah

Topik