CakNun.com

Gagal Paham, 4

Pertumbuhan ilmu pengetahuan dari masa ke masa melewati jalan panjang dengan beragam cerita pelik dan pilunya, ia bukan hanya disanjung tapi juga dikucilkan, didiskriminasi dan diolok-olok.

Biarpun begitu, tetap saja ia (ilmu pengetahuan) dijadikan pemenangnya untuk mempertahankan status quo para manusia yang haus akan kekuasaan dan kehormatan.

Kok bisa manusia berbuat demikian? Bisa. Sebab setiap usaha manusia tidak lain tidak bukan adalah obsesi, untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk mencapainya, manusia akan berjalan melewati jalan untuk menuju ke sana. Di sepanjang jalan itu terdapat penunjuk arah yang diyakini sebagai nilai yang dianut. Manusia akan mengikuti nilai yang diyakini sampai berakhir di tempat yang dituju.

Mengapa perlu ada nilai? Sebab nilai adalah esensi dari seorang manusia. Nilai yang akan menentukan keberadaan manusia. Nilai yang menjadi inti dari manusia. Wujudnya tak kasat mata (intangible), tapi bisa dirasa. Bukan bentuk (fisik) yang menjadikan manusia tapi nilai yang membuat manusia bermakna.

Lainnya

Substansi, Bukan Kulit

Substansi, Bukan Kulit

Fungsi esensial agama, salah satunya adalah membimbing manusia agar mampu membaca tanda-tanda yang tak tertulis, sehingga mereka terfokus kepada arah yang ditunjuk oleh tanda-tanda tersebut.