CakNun.com

Covid-19 Tidak Maha Pengampun dan Maha Penyayang

Di antara kita ada sebagian masyarakat yang tidak percaya terhadap adanya Covid-19. Latar belakangnya ada yang karena kepercayaannya yang tinggi kepada Tuhan. Ada lainnya yang karena sejumlah pemberitaan sehingga membuat mereka “takut dicovidkan”, entah olah Rumah Sakit atau petugas kesehatan. Sebagian lagi lainnya justru sangat percaya kepada Covid-19 sehingga mereka takut ditest karena khawatir akan ternyata Positif Covid-19. Tidak ada yang mengherankan dari semua itu. Jangankan kapada Covid-19, kepada adanya Tuhan pun tidak sedikit di antara ummat manusia di dunia yang juga tidak percaya.

Hanya saja kemungkinan besar tidak banyak yang berpikir bahwa tidak percaya kepada adanya Covid jauh lebih berbahaya dibanding tidak percaya adanya Tuhan. Kalau tidak percaya kepada adanya Tuhan, lantas ternyata ada, opsinya bisa banyak. Tuhan bisa saja marah dan menghukum, tapi Tuhan juga Maha Pengampun, Maha Pemaaf, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tetapi pada Covid-19 tidak ada opsi pemaaf, pengampun, pengasih atau penyayang.

Lainnya

Wujud Potensial

Wujud Potensial

Bayangkan dirimu sedang memasuki suatu ruangan yang gelap gulita. Pastinya akan berkesimpulan bahwa ruangan itu kosong dan hampa tak ada apa-apa.

Kiblat

Kiblat

Salah satu hikmah yang bisa diambil dari “hiruk-pikuk” pemindahan kiblat (dari Baitul Maqdis ke Ka’bah di masa Rasulullah) ialah pemahaman betapa sulitnya mengubah “kiblat” yang sudah melekat dalam diri seseorang.