CakNun.com

Janji dan Keseimbangan

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Mustahil Allah mengingkari janji. Tidak ada kemungkinan Allah tidak membalas kebaikan dengan kebaikan dan tidak membalas keburukan dengan keburukan.

Andaikan aku menyiasati bulan Ramadlan untuk memperdaya orang lain, karena gelombang puasa adalah dengan kesabaran dan keikhlasan–Allah tidak hanya marah, tapi murka. Apalagi “semua ibadah hamba-Ku adalah untuknya, kecuali puasa”.

Aku berlindung kepada-Nya dari memanfaatkan kekhusyukan Ramadlan untuk menyembunyikan tipu dayaku di baliknya.

وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Aku memohon ampun kepada Allah Swt jangan sampai aku bersikap gagah berani memperalat hak-Nya untuk melalimi makhluk-Nya di hadapan kebesaran dan kekuasaan-Nya.

Mustahil Allah tidak memelihara keseimbangan antara perbuatan dengan perolehan setiap ciptaan-Nya, antara sorga dengan neraka, antara pahala dengan adzab-Nya.

فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُم مِّنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِن فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ

Lainnya

Sedulur Tani

Sedulur Tani

Pada zaman yang lalu jika usai panen, sedulur tani dapat membeli sekian gram emas, namun sekarang justru tak ada segram pun emas yang mampu dibeli — sebaliknya malah emas yang ada justru tergadaikan untuk membeli benih, pupuk, dan pestisida.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo

Topik