CakNun.com

Pak Koko

Toto Rahardjo
Waktu baca ± 1 menit

Pendidikan menurut almarhum Soedjatmoko, merupakan ranah untuk berbagi pengalaman batin dengan sesama anggota masyarakat. Tidak ada satu pun persoalan bangsa yang lepas dari perhatian, telaah, dan tawaran jalan keluarnya. Soedjatmoko menunjukkan betapa rapuhnya struktur sosial masyarakat majemuk. Maka dari sana lahir keyakinan tentang kebutuhan mekanisme efektif bagi resolusi konflik dan ketangguhan sosial, tepatnya daya lenting (resilience) masyarakat. Daya lenting membuat sebuah bangsa bertahan bukan karena paksaan stabilitas dari luar diri, melainkan bersumber dari dalam dirinya.

Sosok Soedjatmoko (Koko) melalui karya-karyanya, satu di antaranya harapan terhadap peranan agama untuk mengatasi berbagai persoalan dunia. Tentu ini hanya salah satu proses belajar, saat ia menyaksikan persoalan keprihatinan yang membelit dunia.

Kiai ToHar

Toto Rahardjo
Pendiri Komunitas KiaiKanjeng, Pendiri Akademi Kebudayaan Yogyakarta. Bersama Ibu Wahya, istrinya, mendirikan dan sekaligus mengelola Laboratorium Pendidikan Dasar “Sanggar Anak Alam” di Nitiprayan, Yogyakarta
Bagikan:

Lainnya

Sedulur Tani

Sedulur Tani

Pada zaman yang lalu jika usai panen, sedulur tani dapat membeli sekian gram emas, namun sekarang justru tak ada segram pun emas yang mampu dibeli — sebaliknya malah emas yang ada justru tergadaikan untuk membeli benih, pupuk, dan pestisida.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo

Topik