Hidup cuma sekali, usia telanjur mendekati senja, untuk apa menempuh jalan kehinaan. Di tengah jalan kehinan itu diteriaki orang, dihardik dan diusir, lantas coba tetap dipertahankan dengan harus mengarang kehinaan yang baru. Tapi akhirnya harus semakin diusir minggir dari jalan kehinaan, mendesak dan lari ke sisi yang lain dari jalan kehinaan. Kemudian semua itu akan berakhir di wilayah kehinaan yang mana lagi? Ataukah masih mungkin dipilih jalan yang bukan kehinaan?
Lainnya

Jimat
Di dalam hidup sehari-hari, jimatku ialah kesetiaan dan ketahanan serta kemampuan menjaga diri. Jadi jimatku tidak kucari umpamanya di gunung Kawi, melainkan kubangun sendiri perlahan-lahan.
·Dibaca 12 menit
Kepala Kampung
·Dibaca 9 menit

Tikungan Iblis (Bagian 5/5)
·Dibaca 13 menit

Mimpi Setiap Orang
·Dibaca 9 menit


Tikungan Iblis (Bagian 1/5)
Dulu kita bertanya kepada Tuhan: kenapa Engkau ciptakan manusia, yang toh pasti akan merusak bumi dan suka menumpahkan darah.
·Dibaca 14 menit
Jagat Pasinaon dan Sarjana Kehidupan
·Dibaca 17 menit

Tikungan Iblis (Bagian 4/5)
·Dibaca 10 menit

Yang Terhormat Nama Saya
·Dibaca 7 menit
