
Eling Bèn Waspodo, Tafsir yang Menggembirakan
Syu’uban wa qobaailan ditasirkan oleh Mbah Nun sebagai “bersuku-suku, berbangsa-bangsa, bernegara-negara, berjokowi-jokowi, berprabowo-prabowo…” dan mungkin kita bisa teruskan berbagai ragam varian perbedaan lain seperti beraswaja-aswaja, berwahabi-wahabi, berFPI-FPI, ber dan ber berbagai lainnya dan itu tentu “lita’arofu” agar saling mengenal dan memesrai.

M.Z. Fadil