Lebih serasa hidup dengan ‘tidak’ yang benar-benar ‘tidak’, daripada ‘ya’ tetapi pada hakikinya tidak ‘ya’. Ibarat orang dalam Agama, memilih posisi “la ilaha”, posisi tidak atau belum menemukan (ada dan berperan-Nya) Tuhan, daripada terlalu bermantap-mantap “illallah” padahal pada kenyataannya ternyata bukan Tuhan yang disembah, sehingga masih dan tetap sanggup membenci, menyakiti atau bahkan membunuh sesama manusia.
Lainnya

Manifestasi Keajaiban
Iblis dan Dajjal Dipahami sebagai Dongeng atau Hantu
Kehidupan ummat manusia dan khususnya bangsa Indonesia sudah sepenuhnya terkungkung dalam cengkeraman kuasa Iblis, Dajjal dan Ya’juj Ma’juj....
Lalu Lintas Manthiq Keindahan Hidup Manusia

Jagat Pasinaon dan Sarjana Kehidupan

Tikungan Iblis (Bagian 5/5)


Haqqullah dan Zombie
Waktu di SMA dulu di mana saya menyewa kamar gedheg di Kadipaten, sudah ada dua anak Menturo, Cak Pai dan Mual Kudi yang ikut saya....
“M” FRUSTRASI
Setengah Abad Kemudian

Jimat

Revolusi Hulu-Hilir
