Kemakmuran sungguh-sungguh tidak bisa menjadi parameter primer dari sukses kehidupan. Indonesia anak bungsu yang sedang online hari-hari ini, dibekali oleh Bangsa yang melahirkannya dengan pedoman sangat sederhana namun sanggup mengantarkan mereka menuju sukses sejati dan abadi. Yakni: Adil Makmur. Bukan Makmur Adil. Kalau kemakmuran ditempuh sebagai tujuan utama, semua peradaban menjalaninya melalui jalan ketidakadilan. Sebaliknya jika keadilan yang ditempuh, maka kemakmuran akan menemukan karakternya yang lebih luas dan multidimensional bagi manusia dan kemanusiaan.
Lainnya

“M” FRUSTRASI
Setengah Abad Kemudian
Ternyata judul “M Frustrasi” diam-diam merupakan ramalan atas nasib saya sendiri. Hari-hari sekarang ini adalah puncak frustrasi yang saya alami di senjahari usia 69 tahun saya.
·Dibaca 11 menit
Lalu Lintas Manthiq Keindahan Hidup Manusia
·Dibaca 10 menit

Idulfitri: “Sungkem” ke Pangkuan “Ibu Quran”
·Dibaca 9 menit

Rakyat Tanpa Negara
·Dibaca 6 menit


Jagat Pasinaon dan Sarjana Kehidupan
Manusia diberi kemerdekaan untuk mengikuti kemauannya sendiri. Di sekolahan-sekolahan, itu namanya Free Will. Hanya saja, demi keselamatan masa depannya, manusia jangan semau-maunya nuruti wudelnya sendiri saja. Jangan adigang adigung adiguna.
·Dibaca 17 menit
Manifestasi Keajaiban
·Dibaca 11 menit

Hutang-Hutang Kebudayaan
dari Masalah Idealisme dan Orientasi Kaum Muda
·Dibaca 12 menit

Dimensi Keadilan dalam Perspektif Pembangunan Sosial Budaya
·Dibaca 10 menit
