CakNun.com

Blessing dan Ndilalah

Kata kebenaran, padanannya adalah the thruth, atau bahasa Arabnya: al-haq. Kita pakai kata itu ketika menjelaskan firman Tuhan, teologi, hukum, moral dan lain sebagainya.

Sedangkan kebetulan, akronim yang dipakai biasanya adalah blessing in disguise. Bahasa Al Qur’annya “min haitsu la yahtasib”. Bahasa Kejawennya: ndilalah, atau lengkapnya ndilalah kersaning Allah.

Istilah kebetulan biasanya dipakai untuk menjelaskan nasib baik yang tak disengaja, keberuntungan yang di luar perhitungan. Ya itu tadi: min haitsu la yahtasib, dari sesuatu yang tidak engkau perhitungkan. Kalau saya dianiaya orang, saya langsung kutip kata-kata Allah itu: min haitsu la yahtasib!, ada sesuatu yang tak engkau sangka-sangka akan mendatangimu. Atau ndilalah, yang bahasa aslinya: ‘indallah, atas kehendak Allah.

Pertanyaan kita adalah: mosok kehendak Allah itu hanya kebetulan, dan bukan kebenaran.

Lainnya

Kulturalisme Bangsa Pesolek

Kulturalisme Bangsa Pesolek

Patangpuluhan, Medio 1990

KULTURALISME yang saya maksudkan adalah suatu keberlangsungan sosial ketika sejumlah kesepakatan aturan, tata etika, norma hukum, logika politik, nalar profesionalisme, rasionalitas birokrasi, atau juga patok-patok keagamaan — menjadi relatif atau sengaja direlatifkan oleh pola-pola tertentu dari perilaku budaya komunitas pelakunya.

Lelaki yang Memaki Tuhan

Lelaki yang Memaki Tuhan

Patangpuluhan, Minggu ketiga Mei 1990

Datang ke rumah saya, pada suatu siang yang gerah, seorang lelaki dengan wajah yang hendak “runtuh”, dengan sorot mata yang dipenuhi oleh kemarahan yang besar sekaligus ketakutan yang besar.