CakNun.com

Linimasa Sinau Bareng Karanganyar Sambut Tahun Baru 2020

Redaksi
Waktu baca ± 2 menit

Menutup tahun 2019 dan menyambut tahun 2020, pemerintah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah mengundang warga masyarakat atau siapapun saja untuk Sinau Bareng bersama Cak Nun dan KiaiKanjeng bertempat di alun-alun Karanganyar.

Seperti jamaknya, di lain-lain tempat pun di berbagai belahan dunia, acara menyongsong pergantian tahun juga berlangsung. Hanya saja yang di alun-alun Karanganyar ini berbeda. Ya suasana batiniahnya, ya muatan-muatannya.

Mari kita intip sedikit muatannya melalui linimasa twitter dengan hastag #MaiyahKaranganyar.

@cahyo_semburat
Sampai di alun-alun Karanganyar, langit petang dan sisa-sisa curah hujan masih menghampar. Rumput menyatu dengan air menjadikannya basah. Namun, suasana berubah ketika KiaiKanjeng satu per satu dan akhirnya bersama-sama membunyikan alat-alat musiknya dalam prosesi sound check.

@cahyo_semburat
Malam ini yang hadir di #MaiyahKaranganyar kira-kira 10.000 jamaah. Dan Mbah Nun mengajak bersama-sama membaca wirid dan ayat kursi.

@pernahputih91
Untuk memperbaiki diri, kenapa dibatasi terlalu jauh kepada tahun ketimbang kepada detik? Padahal kita tidak pernah tahu detik kapan kita akan dipanggil menghadap-Nya.

@Liliiss
Sumber dari segala masalah sebenarnya akal, karena banyak yang menyalahgunakan dengan cara ‘ngakali’.

@zaeynh
Khuduriyah: Kanjeng Nabi ada dalam hidupmu, maka Allah tidak akan memberimu azab. Ada jaminannya di Al-Qur’an.

@ArdityaDwiH
Shalawat adalah bentuk shalat kita kepada Kanjeng Nabi, yaitu dengan pernyataan cinta kepadanya. Setiap kita sholawat, Kanjeng Nabi rawuh dalam jiwamu. (Mbah Nun)

@ArdityaDwiH
Shalawat adalah kendaraan yang menghantarkan do’a kita kepada Allah. Rasanya agak mustahil kita ke Allah tanpa kekasih-Nya. (Mbah Nun).

@winata46
Berat untuk sampai ke Allah tanpa shalawat.

@zaeynh
Fajaddid. Maka selalu perbaruilah cintamu, komitmenmu, ketaatanmu, dst.

@ArdityaDwiH
Dalam Islam memakai asas manfaat, bukan expertasi seperti yang terjadi di seluruh dunia saat ini. Seahli apapun, kalau kamu tidak bermanfaat untuk sesama ya percuma. (Mbah Nun).

@suluksurakartan
Sekarang eranya balapan ekspert, menjadi ahli. Lalu bagaimana dengan yang tidak ekspert? Tidak masalah, selama hidupmu tidak mengganggu orang lain dan menjadi bermanfaat bagi orang banyak.

@ditegarbudiArgo
Muroja’ah. Menimbang kembali setiap kata. Contoh: Cukup tidak, (kalau) beriman saja? Bagaimana kalau ada kata beriman kepada Allah atau beriman kepada iblis? Kita harus jelas dan lengkap secara konteks.

@ SenimanNu
Kita boleh kafir kepada iblis, tapi harus muslim kepada Allah. (Mbah Nun).

@gipGalih_Indra
Mbah Nun meminta Kyai Muzzammil memimpin do’a untuk tahun baru 2020 dan meminta seluruh hadirin untuk melantunkankalimat thayyibah sebanyak 9 kali.

Lainnya

Semau-maumu

Semau-maumu

Penguasa rebutan kuasa atas perut bumi
Paguyuban masyarakat
ikut antre jatah tambang.
Rakyat di bawah ikut bersorak
selama ada bantuan dan subsidi.

Redaksi
Redaksi

Topik