Tawassulan untuk Masalah yang Tak Bisa Kita Atasi
Alhamdulillah, malam ini (Rabu, 11 Mei 2022), kita bisa kembali bersama-sama berkumpul untuk acara Tawassulan di Rumah Maiyah Kadipiro Yogyakarta. Kita uluk salam kepada para malaikat Allah, menghaturkan Al-Fatihah untuk Kanjeng Nabi Muhammad Saw, membaca rangkaian shalawat, membaca surat Yasin dan sejumlah ayat-ayat al-Qur’an, ‘indal qiyam, serta memanjatkan doa bersama.
Seluruh bacaan Tawassulan sampai tadi malam telah sampai pada tahap “enam hari/sittati ayyam” dalam proses penyusunan dan pematangannya, dan masih akan sedikit diperbaiki lagi sesudah tadi malam dirasakan bersama. Termasuk dalam proses ini adalah sebelum acara dimulai Mbah Nun menyampaikan pertanyaan untuk dipikirkan oleh teman-teman yaitu mengapa kita Tawassulan. Usai acara, kesempatan diberikan kepada teman-teman untuk merespons pertanyaan Mbah Nun.
Sepanjang berlangsung Tawassulan yang berdurasi dua jam lebih sedikit ini, teman-teman yang hadir semuanya ikut khusyuk dan bersama-sama melantunkan lafadh-lafadh dan bacaan dalam Tawassulan. Dalam sesi dialog usai acara, tiga penuturan dari teman-teman mengungkapkan bahwa Tawassulan adalah proses perjalanan spiritual yang mendalam bagi mereka.
Setelah itu, Mbah Nun menegaskan kembali mengapa kita perlu tawassulan. Mbah Nun menyampaikan bahwa kita tawassulan karena menyadari bahwa ada dalam hidup kita ini hal-hal yang kita tak mampu mengatasinya. Karena itu, tak ada jalan lain selain mengemis atau nyuwun paring-paring kepada Allah Swt. Itulah makna inti Tawassulan. (caknun.com)