CakNun.com

Pemimpin-60

Sejarah bangsa Indonesia memiliki prinsip, filosofi dan tradisi Demokrasinya sendiri, dengan rasionalitas dan komprehensinya sendiri. 

Begitu Indonesia merdeka, bangsa ini merasa sedang berhijrah dari era primitif ke sejarah modern. 

Bangsa Indonesia seperti kumpulan manusia dari masa silam yang tidak punya bekal untuk hidup ke masa depan. 

Mereka terpesona sampai mabuk hal-hal yang dari luar diri mereka, yang mereka sangka itu adalah kemajuan, kebenaran dan kemegahan.

Lainnya

Pemimpin-72

Pemimpin-72

Kaum elite Pemerintahaan sudah membuktikan berulang kali bahwa NKRI tidak harga mati. 

Harganya tidak mati. Tidak mandek. Bisa diubah kapan saja. Bahkan bisa dibatalkan, diganti, dianggap tidak ada serta bentuk harga tidak mati lainnya.

Yang harga mati hanya yang tidak mungkin diubah. Semua yang lain bisa diubah, asal menguntungkan pihak yang mengubah.

Undang-undang Dasar Negara pun sudah diubah-ubah, tidak harga mati. Bahkan secara substansial keputusan-keputusan Presiden, Menteri dan Lembaga Pemerintahan apapun bisa mengubah hakikat Undang-undang melalui penafsiran yang berdasarkan kepentingan pragmatis.

Semua yang dibikin manusia memang tidak mungkin harga mati. Jadi diniati saja siap-siap mengubah apa saja, kecuali sunnatullah, irodatullah dan amrullah asalkan jernih untuk kepentingan masa depan bangsa.

Misalnya, baca dan nilai ulang teks Proklamasi, Pancasila dan UUD-45. Kalau memang mencelakakan anak cucu, ubahlah.

Sebagaimana ketika mengawali proses agar Pak Harto lengser, aku umumkan kita perlu Dewan Negara, untuk membenahi setiap Pemerintahan.

Pemimpin-29

Pemimpin-29

Semoga jangan sampai terbaca atau terdengar kalimat bahwa Capres dan Cawapres adalah putra terbaik bangsa Indonesia.

Slogan klise afdrukan wacana sejarah semacam itu sungguh merepotkan. Tak bisa diterapkan “qulil haqqa walau kana murran” (katakan yang benar, meskipun pahit).

Kalau menerima, jadi konflik dengan ilmu, pengetahuan dan martabat manusia.

Kalau menolak, jadi merendahkan dan menghina yang bersangkutan.

Aku disuruh hidup oleh Allah untuk memberi pakaian kepada yang telanjang. Dan dilarang menelanjangi orang yang berpakaian.

Dodot iro, dodot iro kumitir bedhah ing pinggir. Dondomono jlumatono, kanggo sebo mengko sore…

Exit mobile version