
Menertawakan Diri Sendiri
Bermakna lebih dari segala ilmu
Ialah menertawakan diri sendiri
Sesudah kegagahan dipacu
Tahu langkah tak sedalam tangis bayi
Bermakna lebih dari segala ilmu
Ialah menertawakan diri sendiri
Sesudah kegagahan dipacu
Tahu langkah tak sedalam tangis bayi
tuhan kukuhkan pundaknya, kawanku memanggul dunia ini seluruhnya, apa tak retak ia
gunung berapi melelehkan lahar darah, membelah padang-padangku, menjebol jembatan dan tembok-tembokku, melumatkan desa dan perkotaanku, merenggut seluruh bangunan yang berdiri kaku
Sekelompok orang, lelaki perempuan, tua muda, bahkan beberapa kanak-kanak di antara mereka, duduk di pojok pasar
Pengembara yang telah mengarungi berpuluh-puluh abad rahasia kehidupan, berkisah kepadaku bahwa bagi perjalanan manusia disediakan tiga kendaraan cinta.
dengan seribu kali mati
akan terus kukejar namamu yang sejati
kau bilang kau tuhan kau allah
tapi aku tak sekhilaf anak-anak sekolah