CakNun.com

Pemimpin-71

Aku menantikan para Sarjana Utama atau kaum Ilmuwan siapapun untuk serius melakukan penelitian atas semua dan masing-masing Presiden Indonesia sejak bangsa ini mendirikan Negara.

Meneliti objektif, jujur, apa adanya, tanpa kepentingan apapun kecuali pencarian kebenaran sejarah yang sejernih-jernihnya.

Seluruh aspeknya, sejarah kepemimpinannya, keluarganya, pribadinya dan apapun saja serta yang terkait dengan segala sesuatu yang diperlukan oleh keselamatan bangsa Indonesia.

Nanti ketika dibukukan, boleh diedit, dipilah mana yang perlu dituturkan dan mana yang tak perlu diketahui oleh publik. Misalnya dengan konsep filosofi dan budaya ”mikul dhuwur mendhem jero”.

Supaya bangsa ini bukan hanya bisa memulai kembali belajar memilih pemimpin Nasional. Tapi juga belajar memerdekakan diri dari klenik, mitologi, dan cinta babi buta, yang semakin tidak belajar semakin akan membunuh bangsa ke depan.

Lainnya

Pemimpin-27

Pemimpin-27

Pemikiran Demokrasi Indonesia menyebut kata kompetensi, kapabilitas, integritas, akseptabilitas dan elektabilitas—untuk dimaksudkan semacam syarat kepemimpinan.

Landasan berpikir dan terminologinya tidak punya keutuhan dalam mengenali manusia, masyarakat dan Negara.

Input-output-nya campur aduk. Sebab-akibatnya silang sengkarut. Hulu-hilirnya terbalik-balik.

Secara ilmu levelnya masih awam: ia hanya gejala-gejala teknis dan kasat mata belaka.

Sebagai pengetahuan ia serabutan. Juga tidak punya landasan filosofi. Apalagi keutuhan, kemenyeluruhan dan keseimbangan.

Demokrasi, Pemilu atau Pilpres itu seperti Universitas yang direktori tamatan SMA. Atau truk besar yang disopiri oleh anak SD.

Pemimpin-55

Pemimpin-55

Khilafah artinya setiap manusia adalah pemimpin, seluruh rakyat adalah pemegang utama kedaulatan bernegara.

Titik berat Khilafah adalah Ra’iyah alias kedaulatan rakyat. Demokrasi sejati.

Kemudian Khilafah dikudeta oleh Mulkiyah. Kedaulatan rakyat diambil alih oleh kedaulatan Raja, Khalifah dan akhirnya Presiden.

Dengan konsentrasi tema kekuasaan monolitik yang berbeda, Khilafah direbut oleh Imamah.

Indonesia adalah aliran sejarah paling tidak berwajah. Prinsip kedaulatan publiknya diubah-ubah oleh perebutan kepentingan.

Semua prinsip itu diambil hanya sebagai kata.

Diterima atau ditolak, dasarnya adalah kepentingan golongan yang menang atau yang sedang berjuang untuk menang.

Exit mobile version