CakNun.com

Papat-Papating Atunggil

Joko Kamto pada closing pementasan Mantra #2019
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Ini mesu diri
Bukan mengurusi kursi
Ini lelaku sejati
Menyelam hingga ke lubuk Sang Diri.

Ini perjalanan nyawiji
Memerdekakan diri
Dari dunia dan ambisi
Kumasuki gerbang telinga Dewa Ruciku sendiri

Pancer dumunung ana aku
Gatiku pikir gatiku raga gatiku rasa
Sadulurku papat kalima pancer
Kang lungguh ana tengahing jagat
Aku pancer dadi ratuning jagat

Papat-papating atunggil
Tunggalku mapat
Papatku manunggal
Jagatku njalma kiblat
Kiblatku njalma jagat

Wahai kalian yang berhamburan di sana
Yang berputar-putar kebingungan
Yang terjebak oleh angin seribu penjuru
Yang tengah buta terhadap kasunyatan
Karena terbentur dinding fatamorgana

Wahai kalian yang terjerembab di lembah-lembah
Yang mempertengkarkan kerendahan
Yang melompati waktu
Karena tidak sabar terhadap ketinggian
Dan tidak bertapa di gua kemuliaan

Tutuplah mulut kalian
Gembok rapat-rapat kedua bibir kalian
Bukalah gerbang jiwa
Bertapalah di sukma
Sumèlèh rebah di telapak tangan Sang Maha Titah

Kalian adalah Bima
Yang disorong merenangi samudera
Belajarlah tetap bernapas
Di sela-sela lalulintas antara air dengan udara

Mulutmu jangan ternganga karena alpa
Hingga dimasuki oleh buih-buih tipudaya dunia
Bertapalah dalam gerak
Bergeraklah dalam tapa

Matahari di depanmu hanya sedepa
Tempuhlah dengan kesabaran dan puasa
Takkan tersentuh oleh tanganmu yang fana
Karena ia akan datang menyapa
Ketika jiwamu baka

Madhep mantep sumeleh teteg
Sidik amanah tabligh fathonah
Berhentilah gugup oleh bayangan-bayangan fana
Merdekakan diri dari kerumunan prasangka
Menep bersila di gua baka

Yogya, 17 Maret 2018

Lainnya

Raja Diraja (1997)

Raja Diraja (1997)

Kau tumpuk harta dan kuasa
Sesudah kau rampok mereka
Tak peduli apapun saja
Akhirnya kau pun jadi tua
Dan semua itu tak berguna
Ketika nyawamu hilang
Yang kau bawa penyesalan
Setelah kau selalu menang
Sesudah kau tak terkalahkan
Akhirnya dirimu sendiri
Tak dapat kau kalahkan
Kau pikir kau Raja Diraja Padahal esok pagi sirna

Sesudah kau rampas dan kau simpan, seperti seorang kolektor benda purba yang mengira dapat menahan waktu dengan menjejalkan semuanya ke gudang.cEmas, jabatan, hormat palsu — semuanya ditumpuk.

Redaksi
Redaksi
Exit mobile version