CakNun.com

Cahaya Maha Cahaya

Cahaya Maha Cahaya: Kumpulan Sajak, 1991

Usiaku enam hari
Enam hari yang menakjubkan: Tuhan bermain ruang
          waktu di tangannya, bisa kau bayangkan?
Hari pertama cahaya maha cahaya
Cahaya maha cahaya tak bisa dikisahkan
Bisa, mungkin. Tapi kita ini dungu
Ilmu kita tingkat serdadu

Hari kedua kegelapan tiada tara
Beberapa kata mulai bisa mengucap, karena
          rahasia mulai berlaku di depanmu sebagai
          rahasia
Hari ketiga kau adalah kau, aku masih aku
Baru kelak tuhan, semua kita nangis cengeng
Kita melempari galaksi supaya bintang runtuh, kita
          mengais-ais bumi mencari emas permata untuk
          kita kunyah-kunyah demi mengisi hari dengan ketololan

Di hari keempat engkau adalah dunia ini
Kalau kau gembira bukanlah kau yang bergembira
          sebab sesungguhnya tak kau perlukan
          kegembiraan

Kalau kau bersedih kehidupanlah yang bersedih
          sebab kesedihan tak sanggup menyentuh jiwamu
Kau tak membutuhkan suka duka, harta atau
          kepapaan, kau tak terikat oleh penjara atau
          kemerdekaan, kau lebih perkasa dari ketakutan
          atau keberanian, kau lebih tinggi dari derajat
          atau kehinaan, kau lebih besar dari kehidupan
          atau maut

Di manakah engkau bersemayam kiranya?
Hari keempat telah senja dan fajar hari kelima
          mulai menyiapkan pemenuhan janjinya
Hari kelima gelap gulita
Hari di mana engkau sirna, di mana engkau tak engkau
Hari yang menjelmakanmu kembali menjadi cahaya
Menyatu ke hari keenam cahaya maha cahaya

1988.

Lainnya

Minuman Keras Nasibku

Minuman Keras Nasibku

Tumpahlah sudah minuman keras nasibku
Yakni lelehan darah nanah kepada tuhanku si pembisu

73

73

92

92

23

23
Dengan Musik yang Sederhana

Dengan Musik yang Sederhana

Dengan musik yang sederhana dari gitarmu
Aku merasa ditimang timang
Oleh sebuah tangan gaib
Yang melemparkanku ke ruang hampa

Pandir

Pandir

12

12
Exit mobile version