CakNun.com

Ketika Berada dalam Kegelapan

Iman Budhi Santosa
Waktu baca ± 1 menit

Menurut para sesepuh dan cerdik pandai di Jawa, siapa pun yang nemoni pepeteng (mengalami kegelapan hidup) jangan buru-buru bergerak atau bertindak. Apabila grusa-grusu (ceroboh, asal bertindak tanpa perhitungan), yang namanya kala (halangan) dan wisuna (suka mengadu, panjang lidah) sudah menunggu di mana-mana. Tangan baru kumlawe (bergerak) sudah nyampe (menampar) gelas, melangkah setindak nabrak cagak, dan sebagainya.

Maka dari itu, ketika berada dalam kegelapan, pertama-tama yang dianjurkan adalah nentremke pikir, madhangke ati, nguripake rasa (menenteramkan pikir, menjernihkan hati, menghidupkan perasaan). Apabila upaya tersebut berhasil, romya-romya (remang-remang) keadaan sekitar bakal mulai nampak, dan apa yang harus diperbuat dapat direncanakan pelan-pelan. Sebelum titik terang mengejawantah seluruh perbuatan dapat menjadi salah.

Lainnya

Sedulur Tani

Sedulur Tani

Pada zaman yang lalu jika usai panen, sedulur tani dapat membeli sekian gram emas, namun sekarang justru tak ada segram pun emas yang mampu dibeli — sebaliknya malah emas yang ada justru tergadaikan untuk membeli benih, pupuk, dan pestisida.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo
Exit mobile version