Dosa Besar Cinta Harta
Dalam dialog dengan Nabi Muhammad Saw, Iblis juga menjelaskan cukup panjang lebar tentang definisi manusia ikhlas. “Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, uang dan harta benda dunia: dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan takut dipuja, aku tahu bahwa dia itu ikhlas karena Allah. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu dan syahwat keduniaan, dia bukanlah pengabdi Tuhan. Tak tahukah engkau, wahai Muhammad, bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar?”
Sudah sangat jelas bahwa kemajuan dan pembangunan yang dilaksanakan di seluruh dunia selama minimal dua abad mutakhir ini, adalah upaya-upaya yang didasarkan pada penuhanan harta benda, dengan bentuk dan wujud yang bahkan tak terhingga. Dalam tema itulah dunia menyebut Ummat Islam sebagai golongan yang tertinggal, yang tidak mengalami kemajuan. Dan sebutan atau anggapan atau pendapat global itu juga tidak dibantah oleh Ummat Islam sendiri. Sehingga masyarakat dan Negara-Negara yang panduduknya Muslim juga bekerja keras untuk mencapai apa yang Iblis menyebutnya sebagai dosa besar.