CakNun.com

Doa untuk Hari Esok Kami

Dari kumpulan puisi Sajak-Sajak Sepanjang Jalan

Tuhan,
Tunjukkanlah kepada kami
Apa yang harus kami ucapkan
Di dalam doa-doa kami

Betapa besar kerinduan kami
Untuk bersujud di kaki-Mu
Untuk rebah di pangkuan-Mu
Sambil menumpahkan tangis dan derita kami

Tetapi kata-kata tak bisa kami rangkai Kalimat demi kalimat makin kabur maknanya
Sedang mulut kami seperti dikunci
Oleh pikiran-pikiran yang buntu dan perasaan yang mati

Tuhan, tunjukkanlah garis-garis
yang membedakan seribu warna kehidupan kami
Tumbuhkanlah mata yang bening
Dalam pikiran, perasaan dan seluruh jiwa kami

Sebab tidak tahu lagi
Apa yang baik bagi hari esok kami
Sehabis bumi ini kami porak-porandakan sendiri
Sehabis kami abai terhadap kasih-Mu yang abadi

Tuhan,
Tamparlah mulut kami
Agar bangkit dari rendahnya mutu kehidupan kami
Dan berusaha melawan timpangnya peradaban kami

Tuhan,
Tuntunlah kaki-kaki kami
Sebab ia tak bisa dan tak tahu ke mana akan melangkah
Tanpa izin dan petunjuk-Mu

Tuhan,
Bimbinglah tangan kami
Sebab tak satu tangan pun mengulur dengan benar
Jika tidak dengan perintah dan cahaya-Mu

Tuhan, kendalikan kereta kami
Sebab hanya Engkaulah Yang Mahatahu
Di mana letak rumah-Mu yang kami tuju

Bandung 77

Lainnya

75

75

Tuhanku
tiba-tiba seorang kawanku tiba
dipandangnya aku dengan tertawa. ya, ya,
Tuhan telah menjadi sepatah kata
kita pergunakan untuk berdagang
dan memoles muka.

Terbaring

Terbaring

engkau yang membelah diri kepadaku
lihatlah penat aku terbaring menangisimu

sudah lama tak bisa kutahan cinta kesumatku
sembahyang diiris-iris sembilu

47

47
Exit mobile version