CakNun.com

Mengidentifikasi Diri Dengan Islam

Perbedaan itu berubah menjadi malapetaka ketika hati sudah dirasuki oleh ambisi pribadi dan hasrat-hasrat duniawi; ketika ada yang merasa benar sendiri lantas ingin menguasai; ketika perbedaan itu dilembagakan dalam wujud madzhab, aliran, atau organisasi, lalu setiap orang mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga tersebut atau kepada para pemimpinnya; dan lebih parah lagi ketika perbedaan tersebut bercampur aduk dengan kepentingan politik.

Sebenarnya perseteruan sebagai akibat dari pelembagaan dan kepentingan politik ini bisa dieliminir setidaknya ditekan ke titik yang rendah, jika lembaga-lembaga tersebut sekadar dijadikan baju bukan identitas dan sebagai sarana (washilah) bukan tujuan (ghayah), sehingga terhindar dari ashabiyah.

Jika setiap muslim konsisten (istiqamah) mengidentifikasi diri dengan Islam (bukan madzhab, aliran, organisasi, atau partai), dan menjadi pengikut Muhammad Saw (bukan pengikut syaikh, kyai, ustadz), serta berjuang dan berdakwah mengajak manusia kepada Islam, bukan kepada paham atau ideologinya, maka perbedaan tidak akan menjadi masalah besar.

Lainnya

Para Profesional dan Ahli, Pasti Beragama

Para Profesional dan Ahli, Pasti Beragama

Peribadatan berasal dari kata “ibadah”. Dalam bahasa Arab “abada-ya’budu-‘ibadatan”, yang padanannya paling sesuai dalam ...

Sempurna

Sempurna

Manusia sangat bisa sempurna, karena mampu menakar jangan sampai lebih atau kurang pada setiap keputusan dan perilakunya.

Adab

Adab
Exit mobile version