Detoxifikasi Racun Iblis
Ketika Iblis datang bertamu ke sebuah forum yang dipimpin oleh Rasulullah Muhammad Saw di rumah seorang Anshor, Sayyidina Umar bin Khattab minta izin kepada Nabi: “Wahai Rasulullah apakah engkau mengizinkan aku untuk membunuhnya?”.
Rasulullah menjawab: “Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang oleh Allah ditunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan yakni hari kiamat?”.
Tetapi andaikan Rasulullah mengizinkan, apakah Sayyidina Umar punya kekuatan dan kemampuan untuk membunuh Iblis? Andaikanpun tidak ada ketentuan bahwa Iblis akan hidup sampai Hari Kiamat, sehingga ada kemungkinan untuk bisa mati saat itu – apakah Sayyidina Umar punya peluang untuk membunuhnya? Si Idajil ini bukanlah makhluk jasad. Kedatangannya ke forum itu dengan rupa sangat tua bangka dan buruk adalah atas perintah Allah. Sedangkan sesungguhnya, menurut ilmu pengetahuan manusia sendiri yang termodern pun: kemampuan Iblis tidaklah terlawan oleh makhluk jenis manusia, kecuali Rasulullah sendiri. “Aku memasuki manusia, mengalir di darah mereka, dan manusia tidak bisa melihatku”, kata Iblis. Meskipun demikian Iblis pandai ber-acting, atau mungkin juga berendah hati. Ketika Rasulullah bertanya kepadanya, “Apa pendapatmu tentang Umar?”. Iblis menjawab: “Aku sangat gemetar dan lari darinya”.
Sekarang, apakah kita menyatakan sanggup melawan Iblis dengan detoxifikasi, misalnya? Kita minum sayuran atau asupan ini itu untuk membersihkan darah. Bisa bersih darah kita secara ilmu kesehatan jasad dan secara medis. Tetapi itu sama sekali tidak berarti bersih dari kontaminasi Iblis.