CakNun.com

Pemimpin-68

Menjadi Presiden Indonesia tidak harus punya pengetahuan tentang arus raksasa apa yang sedang bergerak mencengkeram dunia.

Tidak harus tahu apa yang akan dialami oleh Tanah Air dan Negara Indonesia beberapa puluh tahun lagi. Bahkan tidak harus punya jurus nasional ke masa depan yang jauh.

Tidak wajib mampu mempersiapkan rakyatnya untuk mengantisipasi atau melawan raksasa yang merambah dan melata ke segala arah di muka bumi.

Cukup dengan membuat separo lebih sedikit rakyatnya kagum, bisa menjadi Presiden Indonesia.

Lainnya

Pemimpin-70

Pemimpin-70

Menjadi Presiden Indonesia tidak harus sanggup memahami level-level komplikasi global dan nasional, yang mengisi lembaran-lembaran sejarah ummat manusia hari ini dan di masa depan.

Juga tidak harus mengerti kompleksitas masalah dan tantangan bangsanya, warganya, rakyatnya.

Juga tidak harus punya kesanggupan untuk mengelola dan menaklukkannya. 

Bahkan Presiden Indonesia tidak harus mampu memetakan hirarki-hirarki komplikasi di dalam dirinya sendiri.

Yang utama adalah menempuh strategi untuk membuat rakyat mabuk dan kehilangan akal sehat.

Pemimpin-32

Pemimpin-32

Air menjadi es adalah ide Tuhan. Pohon dan buah juga keputusan Tuhan. Tapi Es Buah adalah bikinan manusia.

Kiblat itu ketentuan Allah, tapi Ibrahim yang bangun Ka’bah. Aurat itu pagar perintah Allah, tapi yang bikin pakaian adalah manusia.

Alam, bumi, gunung, gravitasi, daun, angin, manusia, daging, kelamin, relativitas, pluralitas, tanah air, isi tambang, hutan rimba — itu semua irodah wa syariah Allah.

Demokrasi, Negara, NKRI, Indonesia, PDIP, Gerindra, Pemilu, Pilpres, Sunni, Syi’ah, NU, MUI, Muhammadiyah, Geng Motor, Klub Mancing — itu karangan manusia.

Yang Syariah Allah, kupatuhi tanpa reserve.

Yang reka-reka manusia, asal tidak mengganggu hidupku dan lingkup Cinta Segitigaku: kuhamparkan tasammuh, toleransi, dan kebijaksanaan sebisa-bisa.

Exit mobile version