CakNun.com

55

99 Untuk Tuhanku, 1983

Tuhanku
di dalam setiap sembahyangku
aku melihat
segala bangunan yang kami ciptakan dalam
kehidupan, ternyata hanyalah ulat-ulat,
busuk dan menjijikkan.
ulat-ulat itu bergelantingan di meja, di jendela,
di pintu, di kursi, di gantungan pakaian, di
kaca dan lantai mengilat, di rak-rak buku, di
langit-langit bilikku, di meja korupku, di nyala
lampu-lampu, di tumpukan surat-surat dan di segala
hiasan dinding yang beku. ulat-ulat ,elata
di setiap helai rambutku, di alisku, hidungku
di telingaku, di tiap jari kakiku, ulat-ulat
bergelantungan di sekujur batinku, ulat-ulat tumpah
dari batukku, ulat-ulat mengulur panjang dari
semua kata-kataku, ulat-ulat menjulur dari
tenggorokanku, ulat-ulat keluar-masuk hidung
bersama napasku, ulat-ulat berjejal-jejal menjadi
dagingku, ototku, darahku, tulangku, urat sarafku,
jantung, hati otak ubun-ubun jiwa sukmaku.
Kekasih,
tolong sirnakan aku
tak lagi aku punya tempat
tak berani aku
menempatkan diriku.

Lainnya

17

17

Tuhanku
kapan, kapan, di tengah abad glamor, di tengah
kanker teknologi, di tengah bumerang ...

32

32

63

63

36

36
31

31

Tuhanku
di sayup jalan yang tak berpenghabisan
aku tak merindukan surga.
di gurun panjang...

30

30

22

22

29

29
Exit mobile version