Mbah Nun dan Jailbreak iOS
Tadi malam berjumpa dengan Dokter Eddot di rumah Mbah Nun. Ada semacam energi buat saya. Baterai iphone sisa 20 persen dan sudah menyala merah — tiba-tiba jadi hijau. Ini semacam sugesti. Dulu anak saya ketika masih kecil dan sakit demam atau batuk, segera saya bawa ke ruang praktek Dokter Eddot. Belum diperiksa, demam sudah langsung turun. Apakah Dokter Eddot sakti? Gak juga sih. Ini semacam sugesti saja. Berlaku buat saya dan belum tentu berlaku buat Anda.
“Ada Dokter Eddot Cak. Barusan pulang dari Belanda dan Amerika. Ini kangen Njenengan…,” kata saya kepada Mbah Nun. Lalu mereka kangen-kangenan, ngobrol, terdengar tawa-tawanya. Entah apa yang diobrolkan. Saya menjauh untuk menikmati Djisamsoe.
Sebelum Dokter Eddot menemui Mbah Nun, saya sedikit memberi ceramah. “Jangan cerita tentang politik ya Mas. Apalagi cerita tentang debat Cawapres. Mbahas yang ringan-ringan saja.”
“Opo contohnya?”
Mbah Nun perlu diupdate bab perkembangan iPhone, jailbreak sampai TrollStore. iOS 15 sampai 17 sudah bisa di jailbreak. Sudah sebulan ini ingin mengupgrade iPhone-nya ke iOS 15 kemudian menjailbreaknya. Atau mbahas tentang atlet MMA Usman Nurmagomedov ponakannya Khabib Nurmagomedov.
“Aku dokter Zak. Dudu tukang software iPhone…,” protes Pak Eddot.
“Atau cerito bab Manchester United kemarin Mas. Yang menang dramatis 3-2 lawan Aston Villa.”
“Aku PSIM Zak. Bukan penggemar Munyuk United…,” Pak Dokter melotot ke saya.
Atau tanya tentang Gua Hira Mas. Bagaimana dulu Kanjeng Nabi kost di Gua Hira. Apa saja yang dilakukan di sana. Kata Pak Toto, Kanjeng Nabi ke Gua Hira itu menghindar dari kejenuhan dan kahanan sosial di sekitarnya. Mosok yo Kanjeng Nabi jenuh. Coba Mas tanyakan ke beliau.
“Ada benarnya itu Mas Toto…,” sahut Pak Eddot.
Menjadi tugas saya ‘menyortir’ siapa yang boleh ketemu Mbah Nun. Dan tema apa yang cocok buat Mbah Nun. Dunia luar dan temanya lagi tidak kompatibel dengan Mbah Nun. Biarkan beliau bertapa, menikmati suara kejernihan dari ‘Gua Hira’-nya.