Blauran, Surabaya
di atas kepala orang-orang yang lalu lalang, di atas kendaraan-
kendaraan, pohon-pohon, sawah ladang, di atas toko-toko dan
rumah-rumah, perabot-perabot, tiang listrik, lampu-lampu, mata
uang di sakumu, di atas sebatang rokok yang terjepit di jariku.
selalu nampak olehku ada tali panjang yang pangkalnya di
belakang langit
tangan-tangan Tuhan yang jumlahnya tak terhingga, memegang
dan mengendalikan tali-tali itu satu per satu
adegan-adegan kehidupan, peristiwa-peristiwa pergaulan,
komposisi nasib dan sirkulasi rezeki, semua bergantung di tali-tali
apakah kamu takut bergerak supaya lehermu tak tercekik dan
teriris luka? sebenarnya hanya soal kesetiaan pada tali-tali dan
bagaimana peka terhadap gelagatnya. Mengapa begitu percaya
pada matematika, sedang leher kita yang ringkih bisa hari ini
diterkam ajal tiba
Surabaya 77