Kebaikan Adalah Kata Kunci
Beragama, bertuhan, dan berakhlak adalah satu kesatuan dalam situasi keilahian yang menuntun kepada kebaikan. Kebenaran dan kebaikan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tetapi mengapa Allah hanya menganjurkan “berlombalah untuk kebaikan-kebaikan” (QS 2: 148; QS 5:48)?
Karena kebaikan adalah kata kunci. Benar tidak selamanya baik, tetapi baik pasti selamanya benar; dengan catatan bahwa asumsi memisahkan antara baik dan benar hanya berlaku pada makna agama sebagai “sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkugannya” (KBBI), sebab bisa jadi sesuatu adalah baik tapi tidak benar karena menyalahi aturan. Tetapi dalam konteks makna agama sebagai situasi keilahian, maka benar adalah baik dan baik adalah benar.