Hilangnya Keabsolutan Tuhan
Pengertian agama sebagai “sistem aturan keimanan dan peribadatan” kurang relevan dengan kepercayaan atas Tuhan Yang Maha Absolut. Sebab, absolutnya Tuhan menghendaki tidak adanya rumusan konsep maupun persepsi tentang Tuhan. Persepsi dan konsepsi tentang Tuhan menghilangkan keabsolutan-Nya. Ini terkait dengan karakteristik persepsi maupun konsepsi yang tidak bisa terbebas dari ruang dan waktu.
Jika sistem keimanan dimaknai sebagai konsepsi teologis tentang Tuhan, maka, seseorang bisa beragama tapi bisa saja sesungguhnya tidak bertuhan. Sebab, tuhan yang dikonsepsikan bukan lagi tuhan, melainkan sosok personifikasi yang direkayasa oleh akal menjadi suatu konsep teologis.