Dari Kestabilan Menuju Nyawiji

Kalau kita berada di lingkaran komunal, entah itu berbentuk komunitas ataupun organisasi, maka kita memerlukan kesadaran nyawiji. Kesadaran ini membuat kita lebih tenteram. Tapi kita perlu berada di kondisi stabil terlebih dahulu. Setidaknya ada tiga gradasi tentang itu.

Pertama, manusia selalu membutuhkan koneksi. Manusia tidak bisa survive hidup dengan dirinya sendiri. Dalam hal komunitas, bila seseorang tidak mempunyai koneksi, bisa dipastikan hidupnya tidak stabil. Kedua, manusia selalu membutuhkan kepastian. Ketiga, jika ketidakpastian merundung manusia, psikisnya akan terganggu. Tapi bukankah manusia selalu berada di tikungan ketidakpastian mengenai hari depan?

Itu kenapa yang kita butuhkan adalah harmoni antara kepastian dan ketidakpastian. Di Maiyah kita sangat jelas membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Meskipun perbedaannya sangat tipis, kita bisa menguji perbedaan itu secara reflektif: saya ini sebenarnya menginginkan atau membutuhkan? Islam sendiri telah menyediakan kepastian. Salah satunya landasan prosedural melakukan ibadah shalat.