CakNun.com

Kalau Allah Memerdekakanku

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Kalau Allah memerdekakanku untuk bebas menumbuhkan helai-helai rambutku sendiri.

Kalau Allah mempersilahkanku dengan kebebasanku sendiri menyusun dan memerintahkan usus agar mengolah makanan.

Kalau Allah membukakan pintu kemerdekaan dan melepaskanku untuk menyembuhkan penyakitku sendiri, untuk menghibur hatiku sendiri, untuk menanggung hidup dan matiku sendiri — ya Allah, mampuslah aku.

Kalau Allah membebaskan badanku dari pengaruh gravitasi.

Kalau Allah membebaskanku untuk menumbuhkan sendiri setiap pohon yang kutanam.

Kalau Allah membebaskanku dan semua manusia untuk mengambil keputusan sendiri di antara kami kapan harus turun hujan dan di mana sebaiknya turun hujan.

Kalau Allah membebaskanku untuk mengatur lautan sendiri, untuk menentukan akan diapakan hutan dan gunung-gunung.

Kalau Allah membebaskanku dan semua manusia untuk mengambil keputusan sendiri mengenai tanah dan langit, mengenai apa yang baik dan yang buruk, mengenai yang mana selamat dan yang mana celaka — maka ya Allah, dalam beberapa hari kami ummat manusia akan musnah dari muka bumi.

Lainnya

Idul Fitri: Titik Sublim Psikologis

Idul Fitri: Titik Sublim Psikologis

Di samping prinsip kuantitatif bahwa puasa adalah menahan diri dari makan dan minum, seks dan segala maksiat — tema kualitifnya selalu adalah “menahan nafsu”: suatu persoalan psikologis.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Ibrahim Pada Abad 20

Ibrahim Pada Abad 20

Seorang teman Markesot bernama Mat Sudi menggerundel terus sepulang shalat Idul Adha di lapangan.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Exit mobile version