CakNun.com

Sajak Perkawinan

Dari kumpulan puisi Sajak-Sajak Sepanjang Jalan

1
Tuhan bersabda: “Bukalah pintu, langitku Pancarkan anugerahku!”
Dan turunlah malaikat tujuh
Tenteramlah engkau, istriku
sebab di sekeliling ranjang kita
Mereka akan berjaga

Inilah cahaya yang kita tunggu
Cahaya Tuhan yang menyorot
Lewat matamu dan mataku

Tanpa alasan apa-apa, tanpa tawar-menawar
Dan tanpa pertimbangan apa-apa
Hanya Tuhan telah bersabda

2
Kita pun dulu bertemu tanpa alasan apa-apa
Di luar baik buruk, perhitungan atau persesuaian
Kita hanya menjalankan adegan apa adanya

Sukma kita saling berbenih
Akhirnya kini lahir menjadi bidadari bersayap
Yang beterbangan di langit bumi kita

Berkibar-kibar sayapnya, berpendar-pendar matanya
Memberi irama pada langkah waktu
Menyiram pohon tumbuhan jiwa padu

Belenggumu memerdekakanku
Belengguku memerdekakanmu
Belenggu dan kemerdekaan menyatu

3
Engkau adalah sungai yang mengalir
Dalam ruang perasaan dan pikiranku
Engkau adalah matahari yang menerbitkan kehidupanku

Kekasihku, terimalah seluruh gelap terangku
Sebab dari dalam cahaya matamu
Tuhan dengan tajam menatapku

Bandung 77

Lainnya

91

91

Tuhanku
demi cipratan ludah-Mu
yang menjadi pusat tenaga hidupku
segenap matahari tak menyilaukanku
segenap licin tak menggelincirkanku
segenap godaan tak melenakanku
segenap kesengsaraan tak meluruhkanku
segenap tipuan tak memberdayakanku
segenap penyakit tak menyakitiku
segenap pembunuh tak mematikanku
segenap kematian tak melenyapkanku
segala jenis manusia
segala jin
segala roh
Ya’juj dan Ma’juj
segenap kelamin iblis dan dajjal
segala peri druhun dimemonon lengeng
segala debu dan gunung
segala kekuatan dan getaran
segala api dan cahaya
tak memisahkanku dari-Mu
tak memusahkanku dari-Mu!

54

54

Tuhanku
dalam pasrahku, kepada-Mu ingin kuberikan
lebih dari yang Kau inginkan
namun Engkau terlalu besar dan mulia
untuk ingin
dan aku hanya sebutir angin.
tak bisa kutandingi kasih-Mu padaku, Tuhanku
tapi tak kupunyai lagi pasrah yang lain.

Exit mobile version