CakNun.com

Apakah Puisi-Puisi Ini

Dari kumpulan puisi Sajak-Sajak Sepanjang Jalan

Apakah puisi-puisi ini
Jelmaan roh-Mu, Tuhanku
Sehingga aku merasa bahagia
Jika bergaul dengannya

Ia selalu membuka ruang
Hingga aku setia pada kemungkinan
Ia adalah sembahyang
Yang penuh kemerdekaan

Tuhan, di antara sekian cara hidup,
Agama dan peraturan-peraturan
Puisi memberikan keikhlasan
Kepada apa pun yang Kaulakukan

Yogya 77

Lainnya

44

44

Tuhanku
aku pernah jadi pengecut yang sombong, berpikir
bahwa hanya Engkau yang kenal aku, sedangkan
kawan-kawan hanyalah keledai
kubangun bilik-Mu, aku tidur mendengkur
bersembunyi dari tiupan angin yang kotor
dan menyakitkan
jika aku kangen saudaraku di luar, kukuakkan sedikit
pintu, kuintip dengan pilu, tapi lantas
kukutuk pengalaman itu, sebab
udara buruk di luar membuat
mataku perih
akhirnya hujan yang terus-menerus bersamaan
dengan terik matahari yang tak putus-putus,
membuat bilikku berlubang-lubang,
dindingnya merapuh, atapnya
berjatuhan, dan akhirnya
ambruk.
Tuhanku,
aku telanjang di bawah langit. Kini tak bisa kuimpikan
untuk dari bilik itu, tanpa melewati
udara sekeliling, aku bisa sampai
langsung ke rumah-Mu.
akhirnya kutahu, Tuhanku, dalam telanjangku yang
penuh keringat, dalam tubuh menggigil oleh
panas badai bumi ini, kupahami
maksud-Mu, kucium bau-Mu.

68

68
27

27

Tuhanku
bagaimanapun
tetap ada bayangan
Satu
menyeret langkahku
hari demi hari
tahun demi tahun
tak habis-habis rinduku
bahkan ketika tak kutahu
dengan Siapa
kuingin ketemu

Exit mobile version