CakNun.com

Selamat Jalan Kembali
Pelancong dari Sorga

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 2 menit

Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Ishma Al Maula Khulusul Umniya tinimbalan oleh Allah swt Sang Penciptanya pukul 11.00 WIB tadi pagi, 7 Mei 2022 di ICU RS Jombang.

Ishma, yang tatkala dirawat di Gunung Kidul Yogya bertukar nama dengan Kiai pengasuhnya menjadi Alma, diambil oleh Allah ke haribaanNya dengan proses yang tenang dan tenteram, pada usia 13 tahun.

Alma adalah putri adik saya Muhammad Mujiburrahman, yang para Jamaah Maiyah mengenalnya sebagai Lek Ham, perintis Kelompok Pahingan yang melatarbelakangi aktivitas Maiyah Padang Bulan di Menturo, Jombang.

Sejak lahir dan menjalani masa kanak-kanak, menurut saya Alma benar-benar penghuni Sorga yang entah berapa lama disuruh Allah meloncong ke Bumi. Kita yang “kadunyan” di dunia ini tidak punya bahasa untuk bersilaturahmi dengannya. Dari sorot matanya, Alma memandang, berkomunikasi, mengasyiki dan menikmati suatu keindahan hidup yang kita semua tidak mampu menyentuhnya. Bu Wiwien Hammad bersama Bu Yani Menturo mengasuhnya dengan mawaddah atau cinta khusus yang ajaib serta totalitas keikhlasan kepada Alma.

Di Padang Bulan dua bulan yang lalu Alma tiba-tiba saja berjalan ke arah saya dan langsung duduk di pangkuan saya. Selama bertahun-tahun di Kasihan Yogya kami tidak cukup dekat dan tidak pernah saya menggendong atau “srawung” dengannya. Sehingga peristiwa memangkunya menjadi sesuatu yang sangat spiritual. Saya dan kami semua di rumah Cak Anang Anshorullah tidak bisa memahami itu. Dan sekarang tatkala Allah memanggil Alma, saya semakin dirundung oleh misteri ketidakmengertian itu.

Wallaahu ya’lamu wa antum laa ta’lamun”. Ya Allah aku berlindung kepada kasih sayangMu.

Lainnya

Raja Diraja (1997)

Raja Diraja (1997)

Kau tumpuk harta dan kuasa
Sesudah kau rampok mereka
Tak peduli apapun saja
Akhirnya kau pun jadi tua
Dan semua itu tak berguna
Ketika nyawamu hilang
Yang kau bawa penyesalan
Setelah kau selalu menang
Sesudah kau tak terkalahkan
Akhirnya dirimu sendiri
Tak dapat kau kalahkan
Kau pikir kau Raja Diraja Padahal esok pagi sirna

Sesudah kau rampas dan kau simpan, seperti seorang kolektor benda purba yang mengira dapat menahan waktu dengan menjejalkan semuanya ke gudang.cEmas, jabatan, hormat palsu — semuanya ditumpuk.

Redaksi
Redaksi
Exit mobile version